LIPUTAN4.COM, Jakarta – Akhiri pembelahan di tubuh organisasi Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), elit dari ketiga kubu sepakat bersatu. Upaya rekonsiliasi tersebut dilakukan dengan kesepakatan bersama untuk melaksanakan Rapimpurnas dan Kongres Bersama di tahun 2021.
Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) menilai langkah ini sebagai komitmen untuk mengembalikan eksistensi pemuda ditengah-tengah realitas nasional serta memanifestasikan solidaritas sosial di kelompok pemuda.
“Gagasan ini saya pikir semuanya sepakat tentang KNPI yang seharusnya mengesampingkan egosektoral kemudian menguatkan soliditas, meningkatkan inovasi dan mengelaboraai kepemimpinan nasional melalui kaderisasi yang efektif,” tutur Herry Mendrofa, Direktur Eksekutif CISA melalui keterangan persnya pada Kamis (11/03/2021).
Herry mendorong agar setiap pemuda untuk menunjukkan identitasnya sebagai insan yang gandrung akan persatuan dan kesatuan serta memiliki visi yang kuat dalam konteks pembangunan nasional.
“Orientasi berdirinya KNPI adalah soal persatuan dan kesatuan yang tugas khususnya menjadi mitra kritis bagi pemerintah serta selalu menawarkan inovasi yang berkelanjutan dan berdampak secara langsung kepada masyarakat. Tentunya upaya ini akan dicapai jika semuanya bersatu dalam visi Indonesia Maju,” ujarnya.
Dia pun menambahkan bahwa pada saat ini energi setiap elemen bangsa harusnya terkonsentrasi pada upaya taktis dan strategis untuk meminimalisasi kerusakan tatanan sosial-kemasyarakatan akibat pandemi Covid-19.
“Sering saya mendengarkan jargon Gotong Royong Berskala Besar dan saya melihat KNPI telah tampil menjadi entitas yang terdepan memberikan preseden yang baik bagi bangsa ini,” tandasnya.
Selain itu ketika ditanyakan perihal wacana didorongnya Gibran Rakabuming Raka, Putra Presiden Jokowi sebagai kandidat Ketua Umum KNPI periode 2021-2024, Herry justru melihat ini sebagai momentum terbaik.
“Gibran jadi Ketum KNPI adalah solusi. Saya optimis Gibran melalui kemahirannya secara intelektual, komunikasi dan beragam kapasitas lainnya termasuk tergolong sebagai milenial yang mampu berdiri diatas semua golongan pemuda. Hanya saja mungkin persyaratan secara organisasi harus mampu dikapitalisasi dengan baik oleh seorang Gibran,” pungkasnya.