George W. Bush, mantan presiden Amerika Serikat ke-43, selip lidah ketika berniat mengecam serangan Rusia ke Ukraina. Saat berpidato di Kota Dallas, dalam forum lembaga think-thanknya pada 19 Mei 2022, Bush menyebut “invasi ke Irak merupakan tindakan yang tidak beralasan dan brutal,” sebelum buru-buru menyadari keliru ucapnya, kemudian mengganti Irak dengan “Ukraina”.
Bush adalah presiden yang memerintahkan invasi militer AS ke Irak pada 2003, dengan tujuan menggulingkan Saddam Hussein. Sang diktator Irak itu dituding oleh Bush memiliki senjata pemusnah massal. Ketika Saddam akhirnya tertangkap dan dihukum gantung, senjata nuklir maupun kimia tidak pernah ditemukan dari bunker pemerintah Irak. Lebih dari 500 ribu warga sipil tewas akibat operasi militer Negeri Paman Sam sepanjang 2003-2004.
Politikus 75 tahun itu sejak lama dijuluki banyak pegiat HAM sudah layak masuk kategori penjahat perang. Motif perang Irak, belakangan dikaitkan dengan upaya perusahaan-perusahaan AS menguasai ladang minyak baru.
Selain serangan ke Irak, Bush juga memerintahkan penyerangan Afghanistan pada akhir 2001 sebagai balasan atas insiden serangan teroris ke Gedung WTC di New York. Bush beralasan pemerintah Afghanistan, yang kala itu dikuasai Taliban, memberi perlindungan pada Osama Bin Laden, otak serangan teror 11 September 2001. Osama ternyata bersembunyi di Pakistan, dan baru tewas dalam operasi militer di era Presiden Barack Obama.
Seharusnya di momen pidato itu, Bush mengecam keputusan Presiden Rusia Vladimir Putin menyerang Ukraina atas dalih menghentikan perkembangan Nazi. Menurut Bush, invasi Rusia ke Ukraina terjadi lantaran Putin menciptakan sistem otoritarian di negaranya, yang membuat tak ada kekuatan oposisi yang cukup kuat untuk menyetop keinginannya berperang.
“[Invasi Ukraina] adalah dampak dari ketiadaan sistem perimbangan kekuasaan di Rusia,” ujar Bush.
Tak lama setelah salah ucap Irak itu, Bush berusaha melucu. Dia menyatakan, salah menyebut Ukraina sebagai Irak karena usianya sudah menua. Hadirin di acara tersebut tertawa. Namun diskusi mengenai sejarah kelam Bush sebagai penguasa yang tangannya penuh darah warga Timur Tengah terlanjur bermunculan di medsos.