Berita  

Gemes 2022 Ditutup, Aulia Rachman: Apapun Ceritanya Medan Adalah Tanah Melayu

gemes-2022-ditutup,-aulia-rachman:-apapun-ceritanya-medan-adalah-tanah-melayu

Liputan4.com, Medan | Meski hujan namun antusias masyarakat menyaksikan penutupan Event Gelar Budaya Melayu Serumpun (Gemes) 2022 cukup tinggi di Istana Maimun, Jumat (4/11) malam. Ribuan warga memadati lokasi acara yang resmi ditutup Wali Kota Medan Bobby Nasution diwakili Wakil Wali Kota Medan H Aulia Rachman ini.

Selama empat hari, mulai 31 Oktober – 3 November, warga Kota Medan telah disuguhi dan dimanjakan dengan pertunjukan seni dan tari tradisional yang sangat menarik dari empat negara serumpun dan 9 provinsi Indonesia. Ditambah lagi dengan perwakilan dari kabupaten dan kota di Sumatera Utara.


Aulia menyampaikan rasa syukur, sebab Kota Medan merupakan salah satu kota yang mendapatkan kepercayaan dari Pemerintah Pusat untuk menggelar event akbar ini. Setiap tahunnya, ungkapnya, event akbar ini berjalan dengan baik. Meski sempat terhenti selama 2 tahun akibat pandemi Covid-19, tapi Gemes 2022 tampil luar biasa dan mendapat sambutan yang luar biasa. Terbukti selama event berlangsung, pengunjung selalu ramai

“Apapun ceritanya, Medan adalah Tanah Melayu. Sejarah tidak bisa kita lupakan. Disinilah kita tunjukkan Medan ini memiliki karakteristik yang berbeda dari kota lainnya. Melayu mewadahi seluruh adat  istiadat yang ada disini. Ada Minang, Karo, Mandailing dan lainnya. Kita semua hidup dengan akur damai,” kata Aulia Rachman.

Oleh karenanya, kata Aulia Rachman, hal ini menjadi pembelajaran penting bagi Pemko Medan bagaimana melakukan langkah-langkah strategis agar tidak terjadi perpecahan antara suku dan etnis yang ada di ibukota Provinsi Sumatera Utara ini.

Selain itu, bilang Aulia, peran penting dari para tokoh masyarakat, alim ulama dan unsur Forkopimda juga sangat mendukung sehingga seluruh warga hidup dengan tenang, damai dan saling bergandengan tangan dengan satu tujuan yakni mewujudkan Medan yang lebih baik lagi dan beridentitas.

“Terima kasih kepada seluruh peserta dalam acara ini. Saya juga minta kepada seluruh OPD agar menyambangi stand-stand kuliner yang ada disini. Minimal kita berkontribusi kepada mereka. Ini pesan Pak Wali agar ada rasa kebanggan dari pelaku UMKM yang membuka stand disini dan dihadiri pemerintah. Dengan demikian pelaku UMKM  merasa dilindungi dan diayomi oleh pemerintah,” jelasnya.

Selain delegasi empat negara yakni Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura dan Thailand, acara penutupan Games 2022 juga dihadiri unsur Forkopimda Kota Medan, para tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh agama, peserta gelar melayu serumpun, pimpinan OPD di lingkungan Pemko Medan serta Camat, Lurah dan kepling.

Di acara pembukaan, selain aneka tradisional, pengunjung juga disuguhi penampilan grup band D’Masiv. Sedangkan di acara penutupan, kali ini pengunjung dihibur dengan dua komika yakni Wandawandow dan Babe Cabita. Keduanya tampil memukau dengan joke-joke lucu sehingga membuat seluruh pengunjung tertawa.

Sementara itu, Kadis Pariwisata Kota Medan Agus Suryono dalam laporannya menyampaikan,  Games tahun ini masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN). Tentunya  ini merupakan prestasi yang membanggakan bagi Kota Medan. Selain itu, Kota Medan juga ditetapkan sebagai destinasi MICE (Meeting, Incentive, Convention,  Exhibition) oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk melaksanakan event-event bertaraf nasional dan internasional.(JB).

Berita dengan Judul: Gemes 2022 Ditutup, Aulia Rachman: Apapun Ceritanya Medan Adalah Tanah Melayu pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com. oleh Reporter : Joni Barus