Berita  

Forum Anak Daerah, Bergerak Menginspirasi Banua

forum-anak-daerah,-bergerak-menginspirasi-banua

Liputan4.com, Banjarmasin – Temu Forum Anak Daerah (FAD) adalah kegiatan pertemuan seluruh Forum Anak di Kota Banjarmasin, dari Forum Anak Kelurahan dan Kecamatan. Agenda ini biasanya rutin dilaksanakan setiap tahun selama beberapa hari. Kegiatan Temu Forum Anak Daerah ini tidak hanya berisi tentang pertemuan antar FAD saja namun diisi dengan kegiatan outbond atau permainan-permainan yang dapat saling meningkatkan bonding antar anggota Forum Anak.

Namun, pada masa pandemi Covid-19 saat ini, tidak memungkinkan untuk melakukan kegiatan Temu Forum Anak seperti sebelum-sebelumnya. Sehingga untuk Temu Forum Anak tahun ini dilaksanakan selama sehari saja. Dihadiri kurang lebih 100 anak dari masing-masing Forum Anak Daerah. Temu Forum Anak Daerah diselenggarakan di sebuah hotel  Banjarmasin pada hari Senin 4 Oktober 2021.


Kurangnya kegiatan seperti tahun-tahun sebelumnya tidak mengurangi antusiasme dari berjalannya acara ini. Temu Forum Anak Daerah ini dihadiri oleh Gubernur Kalsel Sahbirin Noor

Adapun dasar Temu Forum Anak Daerah ini mengacu pada Konvensi Hak Anak, Undang-undang Nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak dan Permen Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI nomor 18 Tahun 2019 tentang penyelenggaraan forum anak.

Kegiatan Temu Forum Anak Daerah menyajikan materi yang membangun semangat anak-anak untuk menjadi anak-anak Indonesia yang memiliki tujuan dan cita-cita yang dapat membangun Indonesia serta menjadi generasi yang berkemajuan di era yang sudah semakin maju ini. Selain itu, meningkatkan keterlibatan dan partisipasi anak-anak dalam setiap kegiatan-kegiatan baik yang formal maupun non formal agar anak-anak lebih berani tampil di depan umum serta mengemukakan pendapatnya. Kemudian anak-anak dapat menemukan banyak teman baru seusianya dan saling berbagi cerita satu sama lainnya.

Forum anak Daerah merupakan sebuah organisasi / lembaga sosial yang digunakan sebagai wadah partisipasi bagi anak yang belum berusia 18 tahun dimana anggotanya merupakan perwakilan dari kelompok anak atau kelompok kegiatan anak yang dikelola oleh anak-anak dan dibina oleh pemerintah sebagai media untul mendengar dan memenuhi aspirasi, suara, pendapat, keinginan dan kebutuhan anak dalam proses pembangunan.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlinduan Anak (PPPA) Provinsi Kalimantan Selatan, Husnul Hatimah mengatakan, Temu Forum Anak Daerah yang sejak 2016 dilaksanakan dan pada tahun 2020 sempat tidak dapat terlaksana karena pandemi. Akhirnya di tahun 2021 ini bisa kembali dilanjutkan.

“Walau masih dalam suasana pandemi kita masih dapat menggelar Forum Anak Daerah ini dengan perwakilan dari tiap kabupaten/kota,” katanya saat diwawancarai Liputan4.com (4/10).

Ia menuturkan, pelaksanaan ini tetap menerapkan protokol kesehatan dengan membatasi peserta yang ikut dalam forum. “Kalau sebelum pandemi ada perwakilan 20 orang. Sekarang hanya cukup 5 orang untuk mengurangi kerumunan,” ucap Husnul.

Ia menyampaikan, tujuan dari forum ini ingin mengembangkan dan meningkatkan kreatifitas, wawasan serta pengetahuan anak-anak sebagai 2P atau Pelopor dan Pelapor.

“Pelapor ialah apabila ada teman sebayanya yang mendapatkan kekerasan atau hak tidak terpenuhi agar dapat melapor. Pelopor anak yang memiliki kemampuan dapat lebih meningkatkan kreatifitas, kemampuan, skill dalam mengembangkan ilmu dan wawasan,” katanya.

“Semoga mereka dapat memgembangkan lagi apa yg mereka dapat dari sini dan membagikannya didaerah masing-masing,” ucapnya.

Menurut Husnul, dinamika pembangunan dibidang sosial budaya, ekonomi yang dipercepat dengan adanya globalisasi dan kemajuan teknologi informasi selain membawa dampak positif kemajuan ternyata menimbulkan fenomena sosial baru yang tidak menguntungkan dalam persepektif tumbuh kembang dan perlindungan anak.

“Semangat nasionalisme dan jiwa patriotisme pada anak – anak Indonesia cenderung menurun. Nilai-nilai luhur budaya seperti polah hidup gotong royong, toleransi, kebersamaan, bangga pada kebhinekaan dan keragaman suku budaya Indonesia berubah menjadi pola hidup individual, primordial, konsumtif dari berbagai wilayah sampai pada tingkat anarkis,” ucapnya.

Jadi berkaitan fenomena tersebut, maka pemerintah memiliki kebijakan dibidang partisipasi anak antara lain dikembangkan melalui wadah partisipasi anak dengan kelembagaan forum anak yang dibentuk secara berjenjang mulai tingkat nasional, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan dan kelurahan, desa dengan keanggotaan dari berbagai kelompok anak agar dapat berpartisipasi secara wajar sesuai dengan tingkat kematangan dan kedewasaan.

Temu forum anak daerah Kalsel dilaksanakan setiap tahunnya dapat memberikan inspirasi bagi anak-anak untuk bangga menjadi anak Kalsel dan termotivasi untuk menjadi inspirator perubahan dan mampu berpartisipasi dalam proses pembangunan.

Diharapkan dapat memberikan ruang partisipasi anak dalam pembangunan, mengembangkan rasa nasionalisme, kebhinekaan, persatuan & mempertahankan nilai – nilai luhur budaya dan karakter bangsa dan mampu menjadi inspirator muda pelapor & pelapor pemenuhan hak anak dan perlindungan khusus anak.

Acara yang berlangsung dari pagi hingga siang tersebut berjalan dengan lancar. DPPPA sebagai pembina dari Forum Anak Daerah berharap dengan adanya Temu Forum Anak Daerah ini dapat meningkatkan silaturahmi antar anggota Forum Anak Daerah dan pemersatu anak-anak di Kalsel sehingga dapat menarik lebih banyak lagi anak-anak Kalsel yang produktif, kreatif dan berkemajuan untuk generasi bangsa yang lebih baik. (NdL4).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Berita dengan Judul: Forum Anak Daerah, Bergerak Menginspirasi Banua pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com oleh Reporter : Tornado