Berita  

Feature :Pemda Lotim NTB, Dalam Rangkulan Covid-19, Menuju Head Immunity.

feature-:pemda-lotim-ntb,-dalam-rangkulan-covid-19,-menuju-head-immunity.

Liputan4.Com – Lombok Timur – Masih segar dalam ingatan kita, bahwa untuk pertamakalinya Covid-19 (Corona Virus Desiase 2019) masuk ke Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020 di depok Jawa Barat. Kasus penularan pertama terungkap setelah pasien 01 melakukan kontak erat dengan Warga Negara Jepang, yang ternyata pada saat itu dinyatakan positif Covid-19 setelah diperiksa di Malaysia pada tanggal 14 Februari 2020.

Lalu keesokan harinya, pemerintah Indonesa mengumumkan untuk waspada dengan wabah Covid-19 yang memang pada saat itu melanda hampir semua Negara didunia, termasuk Indonesia, dan yang paling menghebohkan saat itu, Virus Corona dianggap virus yang mematikan.


Demikian halnya dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat, yang langsung mengambil langkah cepat untuk mengantisipasi penularan covid-19, yang kala itu dianggap wabah ini dibawa oleh orang-orang yang datang dari luar negeri. Sehingga Lombok Timur yang dikenal sebagai penyumbang  TKI terbesar di NTB berpikir keras untuk mengantisipasi kepulangan TKI mereka, yang diduga akan menjadi pembawa Virus Corona tersebut.

Beruntung ada Rusunawa di pelabuhan kayangan Kecamatan Pringgabaya, yang tidak pernah digunakan atau dalam keadaan kosong, dan itulah yang dimanfaatkan oleh Pemda Lotim utnuk mengkarantina semua penduduk Lombok Timur yang baru pulang dari Luar Negeri sembari dicek kesehatannya satu persatu.

Kegalauan Pemda Lotim semakin menjadi-jadi saat itu, setelah adanya Instruksi  untuk menerapkan protocol kesehatan Covid-19, yakni  masyarakat harus Memakai Masker,Mencuci Tangan,Menjaga Jarak dan menghindari Kerumunan.

Dalam penerapan protocol kesehatan tersebut Pemda Lotim banyak mendapat kecaman dari masyarakatnya, karena untuk menghindari kerumunan Pemda dengan sangat terpaksa semua pasilitas umum harus ditutup, termasuk pasar dan tempat ibadah seperti Masjid dan Musholla. Bahkan dengan sangat ekstrim Pemda untuk sementara pada saat itu, melarang masyarakatnya untuk tidak melaksanakan sholat jumat, sholat terawih dan kegiatan ibadah lainnya yang bernuansa mengumpulkan orang banyak.

Kebijakan tersebut sangat tidak populis menurut pandangan masyarakat Lotim, yang dikenal sangat agamais dan taat beribadah. Sehingga Pemda Lotim saat itu menjadi hujatan dan cacian masyarakat yang menganggap pemerintah membatasi kegiatan ibadah mereka.

Belum lagi berbicara tentang tentang pendanaan yang tidak sedikit nilainya untuk penanganan wabah Covid-19 tersebut, tetapi beruntung Pemerintah Pusat memperbolehkan untuk melakukan pemangkasan terhadap berbagai sumber dana pembangunan didaerah yang diperbolehkan untuk menanggulangi biaya penanganan Covid-19.

Dalam kegagapannya menghadapi Covid-19 yang tidak diduga-duga datangnya itu, telah membuat Pemda TNI-Polri dan jajaran pemerintahan sampai ketingkat Desa, berjibaku dan bahu membahu memberikan sosialisasi Protokol Kesehatan Covid-19 kepada masyarakat, sehingga masyarakat sadar akan bahaya virus tersebut dan dapat memaklumi kenapa mereka dilarang jumatan, tarawih dan kegiatan ibadah lainnya sehingga tidak ada komplik ditengah masyarakat.

Memasuki tahun 2021 masyarakat Lotim semakin sadar akan arti pentingnya protocol kesehatan Covid-19, sehingga hampir dimana-mana kita melihat masyarakat  Lotim selalu memakai masker ketika mereka keluar rumah, seperti yang diceritakan oleh Suharman.

“Alhamdulillah saya semenjak Covid-19 selalu menaati Protokol Kesehatan dengan selalu memakai masker kalau keluar rumah, bahkan sekarang kalau saya tidak pakai masker keluar rumah, ganjil rasanya atau sepertinya ada yang kurang, mudah-mudahan mbak Corona ini segera pergi ya?,”ujar Arman sambil berkelakar.

Pandemic Covid-19 juga telah memporakporandakan perekonomian dunia, tidak ketinggalan Kabupaten Lombok Timur, tetapi kita harus bersyukur karena masyarakat Lotim tidak separah masyarakat yang mengandalkan sumber perekonomiannya dari sector pariwisata, seperti yang disampaikan oleh Bupati Sukiman Azmy didepan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki di Desa Ekas Buana.

“Secara ekonomi Masyarakat kami tidak terlalu terpuruk secara ekonomi Pak Menteri, karena masyarakat kami tidak mengandalkan sector Periwisata jadi lahan usahanya, tetapi masyarakat kami mengandalkan sector pertanian,peternakan dan perikanan,”tutur Bupati kepada Teten Masduki.

Perjalanan pandemic Covid-19 ini tak satupun yang tahu kapan semuanya ini akan berakhir. Tetapi Pemda Lotim, TNI-Polri dan Tenaga Kesehatannya sangat kompak dengan berbagai cara untuk mengurangi penyebaran covid-19.

Kekompakan Pemda dan unsur Forkopimda melawan penyebaran pandemic Covid-19 telah memberikan penyadaran kepada masyarakat untuk taat pada protocol kesehatan Covid-19 dan pentingnya arti Vaksinasi sebagai solusi keluar dari wabah covid-19. Sehingga sampai dengan saat ini capaian Vaksinasi di Kabupaten Lombok Timur 74,75 persen untuk Dosis Pertama.

Akibat perjuangan bersama dengan semua unsur pemerintahan telah membuat Kabupaten Lombok Timur mendapatkan 10 penghargaan dalam “Kampung Sehat Award” yang diluncurkan pada bulan Februari 2021 dan merupakan program yang digagas Kapolda NTB Irjen Pol. Mohammad Iqbal,S.I.K,MH.

Ke 10 Penghargaan Kampung Sehat Award itu masing-masing diterima oleh Bupati Lotim H.M.Sukiman Azmy yang dinobatkan sebagai Bupati terbaik Kampung Sehat dari 10 Bupati dan Walikota yang ada di Nusa Tenggara Barat (NTB). dan H.M.Sukiman Azmy juga menjadi Juara I sebagai Bupati Favorit Vaksinasi, karena telah berhasil memvaksinasi masyarakatnya dengan 100 ribu dosis vaksinasi dalam waktu 3 hari.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Lombok Timur Dr.Fathurrahman,S.KM dinobatkan sebagai Kepala Dinas Tangguh Vaksinasi  terbaik di NTB. Prestasi tersebut salah satunya berkat keberhasilan Lombok Timur memacu vaksinasi dengan capaian lebih dari seratus ribu dosis dalam tiga hari saja.

Demikian halnya dengan Kapolres Lombok Timur, AKBP.Herman Suriyono juga terpilih menjadi Juara I Kapolres Favorit Vaksinasi dan Juara II Kapolres Terbaik Kampung Sehat.

Penghargaan Kampung Sehat Award juga diperoleh Bhabinkamtibmas Desa Pesanggrahan, Kecamatan Montong Gading dengan meraih juara 2 untuk Bhabinkamtibmas Favorit Vaksinasi. Sedangkan Babinsa Desa Pesanggrahan meraih juara 1 Babinsa Kampung Sehat. Kepala Desa Pesanggarahan didapuk sebagai juara 1 Kepala Desa Kampung Sehat terbaik di NTB dan Desa Pesanggrahan sebagai juara II Kampung Sehat. Selamat !!! (Bul)

Berita dengan Judul: Feature :Pemda Lotim NTB, Dalam Rangkulan Covid-19, Menuju Head Immunity. pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com oleh Reporter : Makbul