Foto : Kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) desa Kaeneno
Liputan4.com, Soe-TTS
Ada dua strategi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menurunkan angka stunting (kekerdilan) di Indonesia menjadi 14 persen pada 2024.
Pertama, Presiden Jokowi menunjuk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sebagai ketua pelaksanaan penanganan penurunan angka stunting.
Kedua, pemerintah akan fokus pada program penurunan stunting di sepuluh provinsi yang memiliki tingkat prevalensi tertinggi di Indonesia.
Salah satu upaya yang dilakukan melalui penggunaan dana desa yang diharapkan dapat melakukan percepatan penurunan dan pencegahan stunting melalui pemanfaatan dana desa sesuai dengan Peraturan Menteri No 11 tahun 2019
Karna itu Pemerintah Desa Kaeneno, Kecamatan Fautmolo, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) melakukan kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada ibu hamil dan stunting.
“Hari ini kami mulai kegiatan PMT bagi ibu hamil dan yang stunting demi mendukung penurunan angka stunting”,ujar Kepala Desa Gusti Fallo kepada media ini, Senin (28/6/2021)
Terkait dengan data Stunting di desa Kaeneno tahun 2019, menurut Gusti berjumlah 19 orang namun di tahun 2021 menurun jadi 5 orang.
Dirinya berharap agar di tahun 2022 yang akan datang angka stunting desa Kaeneno harus 0 %,
Untuk saat ini PMT diberikan kepada Ibu hamil sebanyak 15 orang dan stunting 5 orang selama 90 hari ke depan.
Kegiatan PMT menggunakan dana sebesar 11.250 000 yang bersumber dari dana desa tahun 2021.
“Kita targetkan tahun depan angka stunting di desa Kaeneno 0,% Karna itu perlu dilakukan intervensi menggunakan dana desa. Ini juga sebagai bentuk upaya mendukung pemerintah dalam menurunkan angka stunting”, ujarnya.
Berita dengan Judul: Dukung Penurunan Angka Stunting,Desa Kaeneno Mulai Lakukan Kegiatan PMT pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com oleh Reporter : Simron Yerifrans