Berita  

Dr Muh. Yamin Noch, Ikhtiar dan Jalan Panjang Demi Pengabdian

dr-muh.-yamin-noch,-ikhtiar-dan-jalan-panjang-demi-pengabdian

oleh; Abdul Rais

Abang Yamin, begitulah sapaan akrabnya, sederhana, humble dan Humoris, kesan pertama ketika bertemu dengannya, hampir semua orang yang pernah ketemu dan mengenalnya pasti memiliki kesan yang sama, orangnya Low Profile, tidak membeda-bedakan dan berkawan dengan siapa saja, wajar jika ia dikenal luas di Papua.


Pria kelahiran Kota Jayapura 46 Tahun lalu ini merupakan seorang Akademisi yang tekun, berwawasan luas, mandiri, dan kaya akan pengalaman, hampir separuh hidupnya didedikasikan untuk mendidik dan mencerdaskan anak bangsa khususnya Generasi di tanah Papua dengan menjadikan Almameternya sebagai lahan pengabdianya. Yakni Universitas Yapis Papua.

Sebagai seorang pengajar, ia memulai karirnya dari bawah, Tahun 2001 ia menjadi Dosen biasa, lalu diparuh waktu Tahun 2006-2008 ia dipercayakan menjadi Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Yapis Papua. 2008-2010 Sebagai Asisten Direktur Program Pascasarjana Yapis Papua.

Berkat ketekunan, kerja keras dan kesuksesanya dalam memimpin Fakultasnya, Ia lalu dipercayakan lagi menjadi Wakil Rektor 1 Bidang Akademik Universitas Yapis Papua selama 2 Periode, Tahun 2010 hingga 2018.

Baginya, Jabatan atau apapun embel-embel lainya bukanlah tujuan utama tapi itu adalah semata-mata untuk pengabdian kepada Masyarakat Bangsa dan Negara, sebagaimana dalam banyak percakapan ia sering menyampaikan “Seberapa tinggi ilmu yang kita miliki, tetaplah rendah hati. Sebab kerendahan hati akan membawamu ketempat yang lebih tinggi.

Lewat tangan dinginnya, terciptalah banyak, ratusan bahkan ribuan mahasiswa-mahasiwinya yang sudah mengabdi dan tersebar di seluruh pelosok Bumi Cenderawasih ini. Ia percaya bahwa semakin tinggi sekolah seseorang harus semakin mengenal batas, bukan malah sibuk menghabiskan makanan orang lain. Kehadiran kita harusnya dirasakan kebermanfaatanya bagi banyak orang.

Dalam dunia aktivisme dan organisasi namanya sudah malang melintang dan Familiar, semasa kuliahnya dulu, Ia aktif di Organisasi Kepemudaan, Asosiasi Profesi, Ormas Keagamaan dan sosial kemasyarakatan.

Pasca lulus pun masih berkecimpun di banyak Organisasi, Jiwa aktivisme dan organisatorisnya hingga kini masih melekat erat.

Terakhir, ia di Daulat sebagai Ketua Umum DPW Partai Gelora Indonesia Provinsi Papua periode 2019-2024 sekaligus salah satu Pendiri Partai Gelora Indonesia Pada Akhir 2019 lalu.

Belum genap setahun menjabat sebagai Ketua DPW Partai Gelora Papua, Pertengahan Tahun 2020 lalu, ia berhasil membentuk DPD Partainya di Semua Kabupaten-kota di Papua. Berbekal pengalamanya dalam memimpin Banyak Organisasi Kepemudaan, Keagamaan dan Asosiasi Profesi itu, membuatnya dengan mudah untuk mengkonsolidasikan kekuatannya hingga ke basis akar rumput,

Ia paham betul bagaimana menerjemahkan dan mendistribusian kerja-kerja organisasinya, gaya kepemimpinanya terbuka, adil dan tidak pernah menggurui.

Baginya “Pemimpin adalah pemimpi yang selalu berusaha untuk mengumpulkan serpihan potensi apapun dari yang dipimpinya serta mampu untuk mengkolaborasikan kesemua potensi agar terwujudnya cita-cita bersama” suatu perspektif yang menerawang jauh kedepan dan mengakomodir semua kepentingan. Satu dari sekian banyak tokoh yang dinantikan dan diharapkan oleh Rakyat kebanyakan.

Pembawaan dan gaya memimpin yang mengayomi inilah, membuatnya disenangi banyak orang, Rumahnya di Kotaraja tidak sepi pengungjung, Mulai dari Aktivis Pemudah, Komunitas Keagamaan, Paguyuban, Elit Politik hingga Para pejabat berdatangan, ada yang datang sekedar ngopi dan cerita lepas, ada juga yang serius menaruh harapan besar dan memintanya berkompetisi untuk kepentingan Daerah Kedepan.

Pada akhirnya ia akan menimbang-nimbang, sungguh ini suatu fenomena yang menarik, meminjam sebuah ungkapan klasik tentang sebuah petualangan ; Tidaklah terlalu indah ketika sudah sampai ke pulau harapan, namun keelokan tertinggi justru ada pada proses petualangan itu sendiri!

Bukan soal siapa yang menang dan kalah hari ini, tapi yang terpenting adalah proses persiapan diri untuk menghadapi, menempuh perjalanan panjang dan melampaui berbagai rintangan yang terjal. Sebab ia meyakini bahwa hidup yang tidak dipertaruhkan tidak akan pernah di menangkan.

Secara Subjektif kita akan melihat, akankah ikhtiar dan jalan panjang pengabdianya dimulai lagi dari sini, Kota, atau berlanjut di Yapis 01 Ataukah malah berbalik dan berakhir di Senayan. entahlah, kita nantikan Rute perjalanan selanjutnya.

Berita dengan Judul: Dr Muh. Yamin Noch, Ikhtiar dan Jalan Panjang Demi Pengabdian pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com. oleh Reporter : Redaksi