Berita  

DPRK Tidak Tau Proyek Empuk Dari APBK P Aceh Timur Kok Bisa.?

dprk-tidak-tau-proyek-empuk-dari-apbk-p-aceh-timur-kok-bisa.?

Liputan4.com | Aceh Timur – Kamis (25/11/2021)
Proyek normalisasi alur yang sedang dikerjakan di berapa titik lokasi di seputaran lingkaran pinggang Pusat pemerintahan Aceh Timur menjadi Buah Bibir Masyarakat Aceh Timur, Pasal nya proyek normalisasi alur dengan anggaran Rp 29 milyar sumber APBK Perubahan tahun 2021, selain ditender pada akhir tahun, juga perencanaan proyek tersebut di anggap tidak urgent dibanding beberapa Daerah lain nya seperti kecamatan Pante Bidari, Indra Makmu dan beberapa daerah lainnya yang langganan banjir saat tingginya curah hujan.

Saifuddin warga Pante Rambong Kecamatan Pante Bidari sangat menyesalkan proyek normalisasi dengan anggaran 29 milyar semua di tempatkan di Dilingkar Pinggang Pusat pemerintahan Aceh timur, apakah Pante Bidari yang setiap tahun banjir tidak penting dilakukan penanggulangan banjir.


Bupati Aceh Timur jangan menganak tirikan, Aceh Timur bukan hanya Idi Rayeuk, cetus Saifuddin.

Sementara Darwin Eng menyebutkan proyek normalisasi 29 milyar merupakan proyek yang dipaksakan dan sarat kepentingan, apalagi dugaan kuat proyek tersebut untuk meraut keuntungan Para pihak semata.

Semua paket normalisasi dengan anggaran sangat fantastis yang ditempatkan khusus di seputaran Idi Rayeuk, sangat mencederai rasa keadilan bagi kecamatan lain nya yang lebih parah mengalami banjir.

Kenapa untuk membangun jembatan yang rusak di terjang banjir tahun lalu tidak ada anggaran, tapi untuk proyek normalisasi dengan anggaran capai 29 milyar ada anggarannya, mungkin jika Merehap jembatan rusak menjanjikan keuntungan , ujar Darwin.

Aneh nya, beberapa anggota DPRK Aceh Timur saat ditanya terkait adanya proyek normalisasi tidak mengetahui secara pasti kalau proyek empuk tersebut dianggarkan melalui APBK P tahun 2021. mereka berpikir kalau proyek normalisasi alur itu berasal dari APBA.

Yang kami tau itu proyek dari APBA bukan dari APBK, jawab salah satu anggota DPRK yang minta namanya tidak dipublikasikan.

Saat media ini menunjukkan data yang telah ditender dan nama perusahaan pemenang di web LPSE, bahwa sumber anggaran berasal dari APBK Aceh Timur sempat membuatnya kaget.

Apa benar itu dari APBK Aceh Timur, kok kami tidak tau, ujar nya.

Selanjutnya Media ini mencoba melakukan investigasi ke lokasi proyek normalisasi alur yang berada di Titi Baro Kecamatan Idi Rayeuk, tampak pengerjaan normalisasi alur sebagian di keruk kiri kanan alur, ada sebagian lagi di keruk hanya satu sisi alur.DPRK Tidak Tau Proyek Empuk Dari APBK P Aceh Timur Kok Bisa.?

Selain itu tampak pembersihan alur dilakukan asal-asalan, kondisi alur masih semak meskipun sudah di dilakukan normalisasikan.

Kabid PU Pengairan, Jamaluddin saat dikonfirmasi terkait proses perencanaan mengatakan itu dilakukan oleh perusahaan konsultan perencanaan yang menang tender, mengenai kenapa terpusat di kawasan Idi Rayeuk dirinya pun tidak mengetahui nya, kami hanya menjalankan secara teknis apa yang sudah ada dalam DIPA.

Jamaluddin menjelaskan bahwa proyek tersebut merupakan sumber APBK P tahun 2021 lanjutan proyek normalisasi tahun 2019 yang tertunda.

Karena kepepet waktu, sehingga tahun 2019 dan tahun 2020 dibatalkan, dan tahun ini baru ditender pada bulan oktober lalu, terangnya.

Anggaran sebesar 29 milyar di pecah menjadi 4 paket, ungkapnya.

Hal senada juga disampaikan Fachrizal selaku, PPTK Proyek Normalisasi sedang dikebut mengingat waktu kontrak hanya 60 hari terhitung tanggal 28 Oktober.

Lanjutnya, selain pembersihan alur sungai, juga akan di cor tebing alur daerah -daerah tertentu, dan penimbunan, sebut Fachrizal.

Kita sudah mengingatkan kontraktor supaya dikebut, mengingat waktu cuma 60 hari, apalagi banyak kendala dilapangan seperti permasalahan lahan masyarakat dan lain nya, pungkas Fachrizal.

Reporter : Saif Aceh

Berita dengan Judul: DPRK Tidak Tau Proyek Empuk Dari APBK P Aceh Timur Kok Bisa.? pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com oleh Reporter : Saif Aceh