Ket Foto : Nampak suasana Anggota DPRD TTS menerima aspirasi Linmas di TTS
Liputan4.com, Soe-TTS
Belasan anggota Linmas melakukan aksi ke gedung DPRD TTS, Senin 4 Oktober 2021.
Namun aksi ini diduga ditunggangi oleh kepentingan politik.
Para Linmas mempertanyakan insentif mereka yang menurun sebesar 50 persen ini dari 500ribu memjadi 250ribu.
Tiba di gedung DPRD TTS sekitar pukul 11.00 WITA, para linmas langsung diarahkan menuju ruang Banggar.
Dialog pun dilakukan yang dipandu oleh Wakil Ketua I, Religius Usfunan didampingi Wakil ketua II Yusuf Nikolas Soru, Ketua Komisi 1 Uksam Selan, Ketua Komisi III Roy Babys, ketua komisi IV Marthen Tualaka dan beberapa anggota DPRD yakni Sefrit Nau, Lusianus Tusalak, Thomas Lopo, Jean Neonufa,Askenas Afi,Semuel Sanam dan Yupik Boimau.
Pada kesempatan tersebut Lukas Lay dan Adrianus Nabuasa mengeluhkan insentif linmas yang akan kecil dan juga soal SK linmas.
Hal menarik diungkapkan Yunta Toh,Komandan Linmas dati Kelurahan Taubneno, kecamatan Kota Soe.
Yunta menyebut Lurah Taubneno memberikan instruksi untuk berkumpul di kantor camat kota Soe pada hari Jumat lalu untuk menggelar demo di gedung DPRD TTS namun hanya dirinya sendiri yang datang.
Karena menunggu lama namun tidak ada yang datang, dirinya pun memutuskan untuk pulang. Tak lama berselang, lurah menelpon dirinya untuk menginformasikan jika aksi demo akan dilakukan pada hari Senin. ” Saya dihubungi pak lurah terkait aksi demo ini,” ungkap Yunta.
Ketua Komisi 1 DPRD TTS, Uksam Selan menjelaskan banwa insentif ataupun gaji linmas bukan hak namun penghargaan kepada mereka yang melakukan sesuatu.
Menurut pria yang bergelar Doktor ini, kenaikan insentif Linmas dari 250 ribu ke 500 ribu merupakan inisiatif dari DPRD TTS khususnya komisi 1 setelah mendapatkan banyak aspirasi dari linmas dan mendapatkan dukungan semua anggota DPRD.
Politisi PKPI ini menyebut komisi 1 awalnya ingin menaikkan insentif tersebut ke angka 1 juta namun dikhawatirkan akan menimbulkan kecemburuan dari para ketua RT.
” Siapa bilang DPRD yang potong anggaran insentif Linmas,itu tidak betul. Bupati Komentar dimana mana bahwa DPR yang potong anggaran, Bupati yang potong kok,
Pernyataan Bupati dianggap propaganda malah Bupati komentar yang komentar bahwa linmas mau demo.Jangan jadi Pilatus disini”,ujar Uksam.
Dikatakan tidak boleh ada pernyataan yang bisa membenturkan legislatif dan eksekutif.
Sementara itu Roy Babys merespon santai pengakuan anggota linmas tersebut.”Kita biasa demo jadi dengan adanya pengakuan linmas memperkuat dugaan jika ada yang menunggangi aksi demo ini.
” Mainnya kurang cantik, terlalu kentara. Kalau tidak biasa buat skenario ya model begini, terlalu mudah terlihat kalau aksi ini ditunggangi. Aktor dibalik ini semua kita sudah tahu,” ujar Roy.
Wakil Ketua II,Religius Usfunan menyebut jika Pemda TTS tidak komitmen dengan insentif Linmas 500 ribu perbulan.
Hal ini terlihat dalam dokumen RKA induk dimana anggaran yang ditaruh untuk insentif 6.950 Anggota Linmas hanya 2,3 Miliar.
Jika anggaran 2,3 Miliar dibagi 500 ribu maka hanya cukup membiayai sekitar 4000 lebih linmas bukan 6.950 linmas di kabupaten TTS.
Oleh sebab itu, kekurangan Anggaran untuk insentif Linmas akan dimasukan dalam APBD induk 2022 sehingga kekurangnya bisa dibayarkan pada bulan Februari atau Maret 2022.
Berita dengan Judul: DPRD TTS Sebut Aksi Demo Linmas Ditunggangi pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com oleh Reporter : Simron Yerifrans