Liputan 4.com – Kandangan.
Komisi IV Bidang Kesra DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) yang juga membidangi kesehatan serta pendidikan mengapresiasi dan optimistis Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) dapat melaksanakan sistem pembelajaran tatap muka pada masa pandemi COVID-19.

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kalsel H Iberahim Noor SE mengemukakan apresiasi serta optimistis itu saat pertemuan dengan Bupati HSS Drs H Achmad Fikry MAP bersama jajaran di Kandangan (135 kilometer utara Banjarmasin), ibukota kabupaten tersebut, Jumat (12/3) lalu.


Pasalnya, menurut wakil rakyat dari Partai NasDem tersebut, pemerintah kabupaten (Pemkab) HSS sudah pernah melaksanakan sekolah tatap muka pada awal Januari lalu dengan tetap mengedepankan standar protokol kesehatan (Prokes) selama masa pandemi COVID-19.

Wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel IV/Kabupaten Tapin, HSS dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) itu juga memuji Pemkab HSS terutama RSUD Hasan Basri sebagai Rumah Sakit Rujukan COVID-19 dalam menangani pasien yang terpapar virus dari negeri “Tirai Bambu” Cina tersebut.

“Kesiapan HSS dalam penanganan COVID-19 akan kita jadikan bahan dalam rapat internal sekaligus menjadikannya sebagai contoh bagi kabupaten/kota lainnya di Kalsel,” ujarnya seperti dikutip staf Setwan Provinsi setempat, Lupi N Adiyatna.

Kunjungan kerja (Kunker) ke “Bumi Rakat Mufakat” HSS, 11 – 13 Maret 2021 untuk memastikan kesiapan terkait pemberlakuan sekolah tatap muka yang akan mulai awal Tahun Ajaran Baru 2021 atau Juli mendatang.

“Kami juga akan memantau kesiapan sekolah tatap muka ke sejumlah daerah di Kalsel, untuk sementara HSS dan Kabupaten Tapin,” demikian Iberahim Noor.

Sebelumnya, Bupati HSS Achmad Fikry didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) setempat Muhammad Noor, mengungkapkan, secara fisik pihaknya siap menggelar sekolah tatap muka dengan menerapkan standar protokol kesehatan.

“Awal Januari lalu kita pernah buka (sekolah tatap muka), namun karena kebijakan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi (Pemprov) Kalsel, sekarang kita tutup lagi”, ujarnya.

“Meski begitu, penutupan atau penundaan sekolah tatap muka ada hikmahnya yakni memberi waktu untuk menvaksin para guru sambil menunggu pembukaan sekolah tatap muka Juli mendatang sesuai Surat Keputusan (SK) Empat Menteri,” demikian Fikry.(Liputan 4.com).