Liputan4.Com – Lombok Timur, NTB – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lombok Timur menandatangani Memorandum of Understanding (MOU) Program Inklusi yaitu Program Kemitraan Australia Indonesia Menuju Masyarakat Inklusif bersama Lombok Research Center (LRC). Kegiatan tersebut berlangsung di Ruang Rapat Pimpinan DPRD Kabupaten Lombok Timur. Rabu (22/06/2022).
Ketua DPRD Lombok Timur Murnan,S.Pd menyebutkan, dipilihnya Lotim sebagai tempat Program Inklusi oleh LRC, karena Daerah ini paling banyak masalah dengan penduduk paling besar, dari 10 Kabupaten Kota yang ada di Nusa Tenggara Barat (NTB) sementara anggaran yang diberikan tidak memadai dengan jumlah masalah yang dihadapi.
“Lokus program ini sangatlah tepat, jika kita berkaca dari banyaknya masalah yang ada di Lombok Timur,” sebutnya.
Karenanya, lanjut Murnan, sebagai wakil rakyat dirinya menekankan hal Yang paling penting adalah bagaimana program ini berkelanjutan serta memiliki sinkronisasi dengan program Pemerintah Lombok Timur, dan tidak tumpang tindih.
“Program ini sangat kami dukung, khususnya pada masyarakat yang termarjinalkan, mudah-mudahan teman-teman NGO tidak bosan menggaungkan hak-hak rakyat terpinggirkan,” tandasnya.
Sementara itu, Direktur LRC Suherman pada kesempatan tersebut menjelaskan, Program Inklusi merupakan dukungan serta kemitraan pemerintah Australia untuk Indonesia demi menuntaskan kesetaraan gender, disamping pemberdayaan perempuan. Dimana komitmen utama yang dibangun pada Program tersebut adalah bagaimana mengembalikan hak-hak perempuan yang termarjinalkan, pelayanan sosial dan pemulihan ekonomi masyarakat secara menyeluruh.
“Hadirnya program Inklusi ini untuk memberikan pelayanan dasar kepada masyarakat yang termarjinalkan,” jelas Suherman.
Program Inklusi, sambungnya, sebelumnya sudah dilaksanakan di 7 Daerah kawasan Timur Indonesia yang termasuk di Dalamnya Kabupaten Lombok Timur, karenanya Dengan meneken tersebut Mou, pihaknya memiliki dasar legalitas yang menjadi acuan untuk menjalankan kegiatan di Lombok Timur.
“Kegiatan ini difokuskan di kawasan Timur Indonesia, dan akan terus berlanjut sampai hak-hak masyarakat terpenuhi,” paparnya.
Demikian pula dengan pernyataan Direktur Eksekutif Yayasan Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia ( BaKTI) Lusia Palulunga menyebutkan, Program ini diupayakan untuk pemerataan pembangunan yg lebih luas, terlebih BaKTI berfokus pada pertukaran pengetahuan tentang program pembangunan di Kawasan Timur Indonesia, yang juga berupaya menjembatani kebutuhan masyarakat.
“Kami hadir dari hal terkecil, sehingga sesuai dengan nama program, kami mengupayakan masyarakat yang inklusif,” pungkasnya.(red)
Berita dengan Judul: DPRD II Lotim Teken MoU Dengan LRC, Bangun Kesetaraan Gender Dan Pemberdayaan Perempuan. pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com. oleh Reporter : Makbul