Dorong Pemilu 2024 yang Substantif, Sekumpulan Tokoh Pemuda Deklarasi Gerakan Gagasan

JAKARTA – Tepat satu tahun menjelang pemilihan umum digelar, kumpulan pemuda lintas profesi berkumpul di acara soft-launching gerakan pemuda bernama Gagasan. Gagasan lahir dari kepedulian para penggeraknya akan masa depan perpolitikan Indonesia yang diharapkan lebih mengedepankan substansi dan pemikiran perbaikan bangsa.

Ketua Bidang Ekonomi Kreatif dan Digital DPP Partai Persatuan Indonesia (Perindo) yang sekaligus Koordinator Gagasan, Michael Victor Sianipar menyatakan, pentingnya ada wadah untuk pemuda bisa mengutarakan gagasannya dan menuntut juga gagasan dari para calon pemimpin.


“Teman-teman yang berkumpul di sini sepakat bahwa politik Indonesia harus naik kelas. Indonesia butuh gagasan fresh, butuh inovasi dan solusi. Kami tidak ingin pemilu hanya jadi ajang gimmick, hanya hiruk pikuk, dan pemuda hanya jadi penonton atau lebih parah lagi hanya sekedar jadi alat. Kami mau dengar dan kritisi gagasan para calon pemimpin. Kami juga mau gagasan kami didengar dan dijalankan. Pemuda harus jadi bagian aktif dari perubahan dan kemajuan bangsa,” kata Michael dalam kegiatan tersebut yang bertajuk ‘Deklarasi Cinta: Pemuda dan Perubahan’. yang dikutip Selasa (15/2/2023).

Pembicara yang mewakili kalangan profesional pada diskusi tersebut, Jovial Da Lopez menyebutkan, pentingnya pemuda terlibat dalam proses politik. Sebagai pemegang saham terbesar dari segi jumlah suara dan yang akan mewarisi masa depan, Jovial meyakini bahwa pemuda harus berani mengambil peran besar dalam proses pengambilan keputusan bangsa.

“Saya ingin mendorong agar teman-teman pemuda—gen z dan milenial—agar tidak hanya menjadi penonton. Kita punya suara yang harus kita gunakan di 2024 ini. Baik dalam memilih calon pemimpin terbaik maupun dalam memunculkan pemimpin dari kalangan pemuda itu sendiri,” ujar Jovial.

Dalam berbagai survei, diperkirakan bahwa Generasi Z dan Milenial yang berada di rentang usia 17-39 Tahun akan mendominasi Pemilu 2024. Proporsi pemilih muda pada Pemilu 2024 diprediksi mendekati 60 persen atau sekitar 120 juta pemilik hak suara. Maka, Pemuda perlu memiliki peran yang strategis dalam peta politik 2024.

Pembicara lainnya dari kalangan advokat dan akademisi, Togi Pangaribuan, menambahkan bahwa pemuda harus bijak menentukan pilihan nantinya.

“Pemuda harus bersatu, pintar menyikapi banjirnya informasi dan perkembangan teknologi untuk menghindari perpecahan dan digunakannya pemuda hanya sebagai komoditas politik. Pilihan politik harus diambil melalui pertimbangan yang obyektif dan putusan yang informed. Perbedaan pilihan politik itu biasa asal tetap mengedepankan persatuan,” ucap Togi.

Sebagai informasi, Gagasan tergabung dari berbagai kelompok anak muda dengan latar belakang beragam, seperti akademisi, teknokrat, budayawan, pengusaha, advokat, aktivis, profesional, dan lainnya, yang tergerak untuk mengawal bersama pemilu 2024 yang jurdil (jujur, bersih, adil) dan yang mengedepankan ide dan gagasan.

Gagasan mengadakan “Deklarasi Cinta: Pemuda dan Perubahan” untuk menebarkan pesan cinta dalam proses pemilu yang saat ini sedang berlangsung hingga Februari 2024 mendatang dengan harapan kualitas demokrasi Indonesia meningkat, tidak menimbulkan perpecahan, hoax, kampanye hitam, maupun isu SARA, serta dengan penuh cinta menjaga persatuan dan keharmonisan bangsa.