Jakarta – Ketua Umum (ketum) Partai Gerindra Prabowo Subianto kembali menegaskan pentingnya hilirisasi di Indonesia demi menciptakan negara yang kuat dan makmur, sesuai amanah Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hal itu ia sampaikan saat menjadi pembicara dalam kuliah umum “Executive Education Program for Young Political Leaders” Batch-13 yang diselenggarakan Golkar Institute di DPP Golkar, Jakarta, Kamis (31/8).
“Strategi kita sudah benar yang disampaikan Jokowi, yaitu hilirisasi,” kata Prabowo.
Hilirisasi yaitu menciptakan kemampuan dalam mengolah bahan baku sehingga menghasilkan barang dengan nilai tambah yang tinggi dan tentunya berdampak pada meningkatnya pemasukan bagi Indonesia.
“Artinya adalah kita tidak mau jadi penyuplai bahan baku. Kita mau bahan baku harus diolah di Indonesia untuk menjadi bahan-bahan, barang-barang yang punya nilai tambah sehingga penghasilan kita akan tambah luar biasa,” jelasnya.
Prabowo lalu mencontohkan Jepang yang sukses mengolah limbah dari _refinery_ yang menghasilkan BBM. Ia menjelaskan, limbah tersebut dapat diolah kembali menjadi produk yang bermanfaat.
“Penyuling itu 70 persen menghasilkan BBM dikonsumsi oleh masyarakat Jepang, 30 persennya adalah limbah. Tapi limbah itu malah bisa digunakan menjadi turunan-turunan yg bermanfaat. Dari penyuling itu menghasilkan 40 pabrik industri menengah. Dari 40 itu menghasilkan 60 ribu pabrik hilir,” ungkapnya.
Ia melanjutkan, puluhan ribu pabrik itu mampu mengkaryakan ratusan ribu orang, termasuk anak-anak muda. Prabowo lalu membagikan pengalamannya saat ke Amerika Serikat. Ia melihat air kelapa dalam kemasan marak dijual di berbagai tempat. Menurut Prabowo, hal itu menunjukkan bahwa sumber daya alam melimpah saja tidak cukup jika tidak diolah oleh sumber daya manusia yang mumpuni.