Curhatan pembaca: Saya bukan orang yang gampang cemburuan. Tapi belakangan ini, saya merasa pasangan tak lagi tertarik padaku. Dia lebih sering pergi bersama teman-temannya, dan saya gelisah memikirkannya. Bagaimana caranya supaya saya enggak kayak begini lagi?
Dalam hubungan percintaan, sangat wajar jika kita merasa cemburu pada pasangan. Perasaan itu termasuk tanda sayang, yang hadir ketika kita khawatir akan kehilangan orang tercinta. Psikoterapis Jack Worthy bahkan melihatnya sebagai “ketidaknyamanan emosional yang mendorong kita untuk memperkuat hubungan”.
Rasa itu sering kali berasal dari dalam diri sendiri yang menyangkut harga diri, perasaan tidak aman dan kecemasan. Tampaknya kegelisahan yang sedang kamu rasakan berasal dari situ.
Namun, cemburu juga ada batasnya dan perlu diatasi dengan cara yang sehat. Untuk bisa memahami dari mana sumber perasaan itu, pakar hubungan John Kelly menyebut kita perlu memperhatikan keadaan spesifik yang memengaruhi suasana hati.
Coba pikirkan kenapa kamu merasa hubungan mulai hambar. Dalam kasusmu, kamu khawatir pasangan sudah hilang rasa karena dia makin sering kumpul bareng teman dan jarang berkabar saat main.
Kehidupan sosial kita sudah kembali normal seiring membaiknya situasi pandemi. Beberapa mungkin telanjur nyaman menghabiskan waktu di rumah saja, tapi kebanyakan orang telah menantikan saat-saat mereka bisa berjumpa lagi dengan sahabat. Namun, bagi mereka yang sudah pacaran, terkadang sulit membagi waktu untuk pasangan dan teman.
Seandainya kamu cemburu karena pasangan punya kehidupan yang lebih seru bersama sahabatnya sedangkan hidupmu begitu-begitu saja, kecemburuan itu “mungkin sinyal dari sistem saraf bahwa kamu insekyur melihat dia bisa tumbuh bahagia dengan cara yang tidak kamu miliki,” terang Worthy.
Jika setelah dipertimbangkan hubungan kalian berdua ternyata baik-baik saja, tapi kamu tetap merasa ada yang kurang, maka kamu dapat merenungkan caramu menghabiskan waktu selain bersama pasangan. “Kalau kamu melihat pasangan lebih aktif bersama orang lain, kamu juga bisa mencari kesibukan atau keseruan lain yang tidak melibatkannya. Kalau rasa cemburu tak berkurang setelah kamu melakukannya, maka kamu bisa mengajak pasangan ngobrol soal ini,” imbuhnya.
Semua orang punya kehidupan pribadi di luar hubungan, sehingga kita tidak boleh terlalu bergantung pada pasangan sepanjang waktu. Lakukanlah hal-hal yang kamu sukai, atau mencari hobi baru, untuk me-time. “Kamu bisa mengajak teman ketemuan, latihan buat maraton, baca buku — apa pun yang dapat meningkatkan kepercayaan diri,” Worthy melanjutkan. Setidaknya dengan cara ini, kamu tidak akan merasa bosan atau kesepian saat pasangan punya agenda lain. Secara perlahan kamu akan paham menghabiskan waktu bersama orang lain bagus bagi pasangan, dan kamu juga memiliki kebebasan untuk melakukan hal serupa. Dengan demikian, terjalin hubungan yang saling mendukung.
Selanjutnya, kamu dapat mempertimbangkan kenapa kamu berpikir pasangan sudah tidak cinta. Apakah karena dia jarang memberi kabar, atau selalu pulang telat? Atau mungkin dia lebih asyik main hape saat kalian sedang berduaan? Jika itu alasannya, ada kemungkinan pasanganmu melakukan itu tanpa sadar. Tapi memang, buat kamu yang memperhatikan perubahan sikap pasangan, tindakan-tindakan ini dapat menimbulkan kekhawatiran akan masa depan hubungan kalian. Namun, itu semua baru asumsi kamu saja.
Sebelum mengungkapkan kekhawatiran pada pasangan, ada baiknya kamu memikirkan bagaimana sikapnya saat kalian menghabiskan waktu berdua. “Apakah dia masih mau diajak bertemu? Apakah kencan kalian berjalan lancar dan menyenangkan? Apakah hubungan kalian masih dekat dan intim? Semua hal ini menunjukkan kualitas hubungan, yang jauh lebih penting daripada seberapa banyak waktu yang dihabiskan.”
Sangat penting bagimu untuk meyakinkan diri bahwa kecemburuannya beralasan. Worthy dan Kelly sama-sama sepakat rasa cemburu sering kali muncul akibat harga diri yang rendah, bukan karena hubungan sedang bermasalah.
Pikirkan juga faktor-faktor lain di luar hubungan yang mungkin mendorong rasa cemburu. Menurut terapis Sally Baker, kamu dapat mempertimbangkan apa ada hal yang membuatmu stres. “Contohnya, apakah kamu tertekan atau cemas memikirkan pekerjaan, sampai akhirnya menumpahkan rasa tidak aman itu pada hubungan kalian?”
Apabila kamu masih curiga ada yang tidak beres, coba sampaikan kekhawatiranmu kepada teman yang paling kamu percayai soal ini. Harapannya dengan mendengar masukan dari orang lain atau merenungkannya secara pribadi, kamu akan menemukan sumber kecemburuan yang merasuki hati.
“Masalahnya tidak akan selesai jika hanya dipendam,” ujar Kelly. Kita akan merasa lebih tegang ketika emosi dibiarkan menumpuk, yang dapat mendorong kita mengambil tindakan yang akan disesali di kemudian hari.
Misalkan itu belum cukup menjawab keresahanmu, maka jalan terakhirnya kamu dapat membicarakannya dengan pasangan. Pilihlah waktu yang tepat, pada saat kalian berdua sama-sama senggang dan sedang tidak banyak pikiran. Pasangan mungkin akan kaget mendengar pengakuanmu, sehingga penting bagimu untuk menjaga kepala tetap dingin dan bertanya tanpa menyudutkannya. Kamu mesti mengutarakan segala kekalutan sejelas mungkin. “Sampaikan maksudmu dengan jelas, bahwa kamu ingin memastikan rasa cemburunya berdasar atau tidak, dan bagaimana tanggapan pasangan. Bisakah dia mengurangi ketakutan dan kecemasan yang kamu rasakan?” Kelly menyarankan.
Ingatlah, jujur tentang perasaan sangat penting, jadi kamu tidak perlu malu melakukan ini. “Meningkatkan kepercayaan diri sudah menjadi tugas pribadimu, tapi kegelisahanmu bisa berkurang jika kamu siap mengajak pasangan ngobrol tanpa menghakimi,” kata Baker.
Seumpama apa yang kamu takutkan itu benar adanya—pasangan tak lagi mencintaimu seperti dulu—maka masalahnya tidak terletak dalam dirimu. Kenyataannya kalian berdua sudah tidak cocok. Apabila kamu dan pasangan memilih putus, kamu bisa belajar move on sambil mengevaluasi waktu luang yang kamu miliki. Carilah aktivitas yang membuatmu senang dan meningkatkan kepercayaan diri. Lakukan hal-hal yang membuatmu lebih menghargai diri sendiri. Dan jika hatimu sudah siap, kamu bisa menjalin hubungan dengan orang baru.