Liputan4.com, Banjarmasin-Pandemi Covid-19 ini menjadi problem yang dihadapi oleh masyarakat hampir di seluruh dunia. Meski banyak sekali agenda yang tertunda karena adanya peraturan pemerintah yang mewajibkan masyarakat untuk tetap berada di rumah, namun itu bukanlah alasan untuk menjadi tidak produktif.
Seperti hal yang dilakukan oleh Dispersip Palnam ini yang siap selenggarakan kegiatan Bimtek Penyelamatan Arsip Pasca Bencana di Kalimantan Selatan pada Senin 05 April 2021 Fave Hotel Banjarbaru dan di lanjutkan pada tanggal 06 sd 07 April 2021 di Depo Arsip Provinsi kalimantan Selatan.
Salah satu unsur yang penting setelah manusia yang rusak akibat bencana banjir adalah arsip.
Pasca Bencana banjir di banyak daerah wilayah Provinsi Kalimantan Selatan berdampak pada arsip pemerintah kota atau kabupaten.
Keberadaan arsip tersebut turut terancam keselamatannya akibat bencana banjir, padahal arsip merupakan aset berharga bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Arsip merupakan aset yang sangat berharga dan menunjukkan hak-hak keperdataan rakyat, sehingga keberadaannya harus diamankan, dilindungi, dan diselamatkan.
Berdasarkan hal tersebut, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kalsel akan mengambil langkah strategis dan tindakan preventif penyelamatan arsip dari bencana, sesuai amanat UU 43 Tahun 2009.
“Kami menggandeng Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) menyelenggarakan Bimtek penyelamatan arsip akibat bencana yang Insya Allah akan digelar pada Senin 05 April 2021 di Hotel Fave Hotel Banjarbaru dan di lanjutkan pada tanggal 06 sd 07 April 2021 ini,” ucap Hj Dra Nurliani Dardie M.AP atau disapa Bunda Nunung, Kepala Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan Provinsi kalimantan Selatan (Dispersip) Kalsel, Senin (30/3).
Bimtek Penyelamatan Arsip Pasca Bencana ini sangat penting untuk merespons secara cepat dalam menanggulangi kerusakan arsip akibat bencana. Sekaligus, mengantisipasi bila terjadi bencana lagi.
“Arsip sangatlah penting bagi kehidupan bermasyarakat, bangsa dan negara. Dan arsip menunjukkan hak-hak keperdataan rakyat, sehingga keberadaannya harus diamankan, dilindungi dan diselamatkan,” imbuhnya.
Adapun peserta Bimtek tersebut adalah Lembaga kearsipan provinsi dan kabupaten kota se Kalimantan Selatan, SKPD tingkat provinsi dan kabupaten/kota se Kalimantan Selatan dan Lembaga kearsipan daerah daerah dan SKPD Provinsi Kalimatan Selatan.
Bunda Nunung sangat berterimakasih kepada ANRI. “Peluang sekecil apapun reflek kutangkap dan tidak semua Provinsi dapat kesempatan dan peluang baik dari ANRI,” bebernya.
Sementara DR Kandar M.AP Direktur Preservasi ANRI, “Kalsel mandiri dalam penyelenggaraan Kearsipan dapat berkontribusi dalam upaya pencegahan korupsi karena arsip yang tercipta tetap autentik, lengkap dan tepercaya sebagai bukti akuntabilitas pemda,” ujarnya
Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan Provinsi kalimantan Selatan adalah merupakan Lembaga Kearsipan Daerah (LKD) yang bertanggung jawab dan berkewajiban dalam pengeloalaan arsip meminta bimbingan langsung kepada tim Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) dalam penanganan arsip pasca bencana banjir yang terjadi di beberapa Kabupaten/kota di provinsi Kalimantan Selatan yang merupakan banjir terbesar dalam sejarah
Di katakan Bunda Nunung, “Bimtek Penyelamatan Arsip Pasca Bencana ini sangat urgen, di samping untuk merespon secara cepat untuk menanggulangi kerusakan arsip akibat bencana banjir yang baru terjadi, juga mengantisipasi manakala terjadi bencana ke depannya mengingat Negara Indonesia memang dikategorikan sebagai negara yang rawan bencana,” pungkasnya. (NandoL4)
Berita dengan Judul: Dispersip Palnam Gandeng ANRI Siap Gelar Bimtek Penyelamatan Arsip Pasca Bencana pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com oleh Reporter : Tornado