LIPUTAN4.COM, Jakarta – Belum selesai dengan persoalan teror yang terjadi di Gereja Katedral, Makassar maupun penangkapan terduga teroris di Bekasi dan Condet. Aksi teror kembali terulang.
Tidak tangung-tanggung aksi ini terjadi di Mabes Polri tepatnya di depan ruang kantor Kapolri. Hal ini pun menuai respons Pengamat Sosial-Politik dari Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA), Herry Mendrofa.
“Persoalan terorisme saat ini adalah urgensi. Kewaspadaan institusi negara harus lebih ditingkatkan,” tutur Herry Mendrofa, Direktur Eksekutif CISA pada Rabu (31/3).
Selain itu Herry menyampaikan bahwa kemampuan negara dalam meminimalisasi dampak negatif persoalan terorisme akan memberikan kepastian kepada keamanan di masyarakat.
“Aksi teror ini kan sifatnya masif maka implikasi negatif dari terorisme itu akan signifikan berpengaruh di publik. Artinya ketika negara mampu menyelesaikannya dengan tepat maka saya kira rakyat pun nyaman dan percaya,” jelasnya.
Menurut Herry hal ini menyusul karena serangan kali ini telah masuk ke area Markas Besar Polisi Republik Indonesia.
“Sinergi dan kolaborasi harus ditingkatkan termasuk saya belum melihat kinerja BNPT sebagai lembaga penanggulangan terorisme tampak di permukaan. Harusnya kejadian di Makassar, Bekasi dan Condet dijadikan evaluasi,” ujarnya.
Dia pun menyebutkan bahwa Badan Intelijen Negara (BIN) juga diragukan eksistensinya seiring dengan peristiwa yang bisa mengancam kedaulatan negara seperti terorisme yang dalam beberapa hari ini belum mampu dinetralisirkan.
“Dalam hal ini upaya BIN juga belum optimal. Hemat saya semua stakeholders harus bahu-membahu soal menanggulangi terorisme. Jika hal ini dibiarkan maka kedaulatan negara bisa terancam,” pungkasnya.
Berita dengan Judul: Direktur CISA Desak Negara Respons Rentetan Aksi Teror pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com oleh Reporter : Mark