Berita  

Dinilai Mirip, Nokia Desak Kreator ‘Notkia’ Ubah Merek Gawainya yang Berbasis Linux

dinilai-mirip,-nokia-desak-kreator-‘notkia’-ubah-merek-gawainya-yang-berbasis-linux

Seorang kreator kecil terancam menghadapi gugatan hukum apabila dia tak segera mengganti nama proyeknya yang dianggap mirip merek ponsel jadul, Nokia.

Dikenal dengan nama online Reimu NotMoe, dia memimpin proyek pembuatan gawai portable dengan sistem operasi Linux, yang keseluruhan perangkat lunaknya bisa diunduh secara cuma-cuma. Perangkat genggam ini diberi nama Notkia, dan kebetulan komponennya dirakit dalam cangkang Nokia 168x—produk Nokia yang tak terlalu populer, tapi berukuran sekecil model 3310.


Menurut keterangan seputar proyeknya di Hackaday, NotMoe bertujuan menciptakan perangkat genggam yang lebih ramah privasi dan menunjang aktivitas hacker. Model ponsel yang populer saat ini terlalu besar dan berat, sehingga dia bertekad mengeluarkan gadget berukuran kecil dan praktis. Setelah membongkar pasang cangkang berbagai ponsel jadul, pilihannya jatuh pada Nokia 168x.

Proyek ini berjalan lancar selama tiga tahun, sampai akhirnya dia menerima email dari Nokia Corporation pekan lalu. Pesan email tersebut berisi desakan agar ia segera menghapus semua referensi nama “Notkia” dari postingan Hackaday-nya. NotMoe juga diminta berhenti menggunakan nama tersebut karena dikhawatirkan akan “membuat orang berpikir” ciptaannya adalah produk resmi Nokia.

NotMoe tak pernah menyangka akan berurusan dengan perusahaan besar, mengingat produksinya sudah lama disetop. Meski Nokia telah merilis ulang model lamanya, keluaran terbarunya tidak sepopuler dulu. Paten desain Nokia pun akan kedaluwarsa tahun depan. Kehadiran Notkia seharusnya tidak akan merugikan produk asli.

“Ternyata perusahaan sangat memedulikan merek ‘Nokia’-nya. Tapi permintaan ini aneh sekali,” tutur NotMoe. “Notkia dirancang khusus untuk para hacker perangkat keras, pendukung perangkat lunak gratisan, dan orang-orang yang peduli dengan privasi. Perangkat ini jelas takkan menjangkau orang yang tidak paham teknologi. Mereka bahkan tak akan mengerti caranya membeli, merakit dan menggunakan perangkat semacam ini.”

Walaupun begitu, NotMoe memutuskan untuk menuruti permintaan Nokia agar masalahnya cepat kelar. Saat ini, dia masih mencari nama yang bagus untuk proyek open-source tersebut.

Saat dihubungi Motherboard, rubrik teknologi milik VICE, juru bicara Nokia mengapresiasi kesediaan NotMoe bekerja sama dengan pihaknya. “Penggunaan nama Notkia dalam kaitannya dengan ponsel atau perangkat lunak sudah termasuk pelanggaran terhadap merek dagang Nokia. Kami bersyukur [NotMoe] telah sepakat untuk mengubah namanya dan kami dapat menyelesaikan masalah ini secara damai.”

Nokia berulang kali terlibat dalam sengketa kekayaan intelektual dengan perusahaan telepon seluler lain, seperti Apple, Oppo dan Vivo.