Film anyar Noah Baumbach sudah tayang di Netflix sejak Desember 2022. Diadaptasi dari novel berjudul sama karya Don DeLillo, White Noise memompa jantung penonton dengan berbagai adegan menegangkan yang dialami para tokoh utamanya.
Tontonan ini tidak menghilangkan ciri khas sang sutradara yang selalu hadir di setiap karyanya. White Noise masih mengusung tema keluarga dan percintaan yang menggetarkan hati. Dalam film terbaru, Baumbach menyelami sisi-sisi tergelap kehidupan manusia. White Noise berbeda dari kebanyakan proyeknya yang ringan dan jenaka. Film berlatar 80-an ini bikin kita gelisah tak berkesudahan.
Pasangan suami istri Jack Gladney (Adam Driver) dan Babette (Greta Gerwig) membangun keluarga yang takut mati, tapi terobsesi dengan tragedi. Di awal film, keduanya sering ngomong tidak mau meninggal duluan. Hidup mereka takkan ada artinya kalau sampai kehilangan satu sama lain. Namun, begitu ceritanya berkembang, kita bisa melihat Jack dan Babette punya pandangan dan cara yang begitu berbeda saat menghadapi ketakutan ini.
Semua anaknya keranjingan menonton berita bencana dan pesawat . Delapan pasang mata selalu terpaku pada layar kaca, bahkan ketika tayangannya terlalu mengerikan untuk disaksikan bocah seumuran mereka. Jack mendapat penolakan saat minta ganti saluran TV. Obrolan keluarga pun tak jauh-jauh dari peristiwa yang sedang terjadi.
White Noise menyuguhkan dunia yang diliputi pergolakan politik, kekerasan dan krisis iklim. Walau film ini mengambil latar waktu di masa lalu, kita tidak asing dengan segala isu yang muncul di dalamnya. Kita cukup sering mengalaminya di dunia nyata.
Jack mengisi jabatan profesor di sebuah perguruan tinggi. Mata kuliah yang ia ampu mempelajari tentang kepemimpinan Hitler dan perkembangan fasisme pasca kejatuhan Nazi. Penggambaran ini sejalan dengan realitas kehidupan kita. Banyak paham-paham yang menghidupkan kembali Nazisme. Ideologi politik sayap kanan berkembang pesat di Amerika Serikat, yang menjadi latar tempat White Noise.
Saat menemui awak media, Baumbach mengaku tertarik mengangkat kisahnya ke layar lebar karena teringat dengan situasi dunia saat ini sewaktu membaca novel.
Keresahan yang menyergap hati Jack sekeluarga semakin menjadi-jadi setelah ada berita truk tangki BBM menabrak kereta yang mengangkut bahan kimia. Ledakan hebat dari kecelakaan melepaskan zat beracun ke udara, yang kemudian menimbulkan masalah kesehatan di masyarakat.
Informasi simpang siur yang bertebaran sulit dikendalikan, sehingga warga kerap terkecoh oleh berita palsu yang mereka baca. Menurut versi A, salah satu gejala terpapar bahan kimia yaitu telapak tangan berkeringat. Banyak tetangga Jack tersugesti rumor itu ketika awan beracun menjalar ke daerah tempat tinggal mereka. Dari situ, berbagai macam versi terus bermunculan.
Bencana juga memicu terbentuknya cuaca ekstrem, seperti hujan asam yang dahsyat. Fenomena alam inilah yang paling ditakuti Jack, karena ia tak bisa berhenti memikirkan kematian.
Babette pernah bilang ke suaminya kalau hidup ini indah. Dia berharap bisa bahagia selama-lamanya. Pada kenyataannya, seperti yang ditunjukkan dalam White Noise, dunia ini penuh ketidakpastian. Akan selalu ada hal-hal tak terduga yang menghancurkan impian dan persepsi kita.
Biarpun begitu, keluarga tetap nomor satu bagi Jack dan Babette. Mereka gigih menjaga keharmonisan di tengah ribuan ketidakpastian. Keluarga adalah obat penawar terbaik bagi kekacauan di sekeliling kita.