Liputan4.com | Aceh Utara – Kepala SMP Negeri 1 Seunuddon Kabupaten Aceh Utara
Ruslan, SPd, MPd sepertinya alergi terhadap kehadiran Pers. Hal tersebut disampaikan oleh wartawan media Haba Rakyat kepada media ini, Minggu 28 November 2021
Menurut Taifuri yang datang mendatangi kepala sekolah tersebut untuk melakukan konfirmasi terkait penggunaan dana BOS pada tahun 2021.
“Informasi yang saya terima dari beberapa orang guru, bahwa Kepsek SMP Negeri 1 Seunuddon sangat tertutup dalam mengelola dana dana BOS. Karena menurut informasi sejak Ruslan menjabat sebagai Kepala Sekolah, hanya pintu gerbang sekolah yang tampak terbangun, sementara yang lainnya tidak terlihat, baik mobiler sekolah, seperti bangku belajar siswa dan lain-lain. Padahal informasi yang kami terima jumlah siswa- siswi hampir mencapai 270 orang, jadi kemana dana BOS di gunakan, padahal Ruslan hampir 4 tahun menjabat sebagai kepsek,” ucap Taifuri mengulangi keterangan sumber yang di peroleh beberapa waktu lalu di sekolah.
“Pada saat saya mau konfirmasi tentang penggunaan Dana BOS SMP Negeri 1 Seunuddon, Ruslan langsung marah-marah, padahal sebagai kepala sekolah tak boleh bersikap demikian, apalagi dengan wartawan sebabagi mitra kerja pemerintah, kata Taifuri
“Selain suka marah- marah, Kepsek SMP Negeri 1 Seunuddon juga terkesan arogan terhadap dewan guru, begitu juga terhadap wartawan yang ingin konfirmasi demi untuk perimbangan dalam pemberitaan untuk kepentingan publik. ungkap Taifuri.
Ternyata apa yang disampaikan guru memang benar adanya. “Buktinya dalam menjalankan tugasnya sebagai kepala sekolah, Ruslan sering berbahasa kasar dengan dewan guru, baik dalam bentuk perintah ataupun pada saat guru bertanya tentang penggunaan dana BOS, papar Taifuri.
“Ketika dewan guru pertanyakan tentang dana BOS SMP Negeri 1 Seunuddon, Ruslan langsung marah dan menjawab pertanyaan guru dengan kalimat tak terpuji. “Masalah dana BOS, Itu bukan urusan guru, itu urusan saya selaku kepala sekolah, kalau memang salah biar saya yang masuk neraka, sebut Taifuri mengulangi kalimat yang diucapkan kepala sekolah tersebut.
Anehnya lagi, lanjut sumber tersebut, pada saat rapat, kalau dewan guru tidak bertanya, disuruh bertanya oleh Kepala sekolah, dan bila dewan guru bertanya mengenai halaman sekolah dan kantor yang sering digunakan sebagai tempat upacara kepsek langsung marah marah.
“Kami pernah mengusul kan halaman sekolah ditimbun dengan tanah, karena dana Bos. Tapi Kepsek langsung membicarakan hal yang lain dan tak mau menjawab pertanyaan kami, paparnya.
.
Menurut dewan guru, ungkap Taifuri sebagai kepala sekolah seharusnya memberikan bimbingan yang baik kepada dewan guru. supaya dalam mengajar menjadi disiplin dan bisa memberikan pelajaran kepada siswa, memberikan pemahaman dan tidak arogan dalam mengajar. “Tapi kalau begitu sikap kepala sekolah dan cara memimpin, kapan mutu pendidikan meningkat. Tanyanya
Kepemimpinan kepsek gagal sebagai kepala sekolah SMP Negeri 1 Seunuddon yang terletak di Desa Tanjong Dama.
“Sebenarnya, Ruslan belum layak jadi kepala sekolah, karena belum tahu cara memimpin seperti apa. Kepala sekolah harus belajar banyak mengenai hal kepemimpinan yang baik. Sebenarnya apasih fungsi dan wewenang kepala sekolah?’, tandas sumber media ini yang meminta media ini merahasiakan identitas nya.
Sampai berita ini disiarkan media ini belum berhasil mendapatkan konfirmasi dengan kepala sekolah tersebut, dihubungi lewat pesan WhatsApp belum di baca, di telpon Lewat telepon seluler nya pun di nomor +62 852-xxxx-2067 juga tidak aktif.
Reporter Saif Aceh
Berita dengan Judul: Diduga Arogan Kepsek SMPN 1 Sunuddon, Masalah dana BOS Itu bukan urusan guru pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com oleh Reporter : Saif Aceh