inFAKTA.com MEDAN — Tak disangka anak kesayangannya yang masih berumur 14 tahun sebut saja namanya bunga telah direnggut keperawanannya oleh teman korban sendiri. Tahunya peristiwa itu setelah neneknya melihat ada bercak darah di celana dalam korban.
Ibu korban berinisial NS kepada wartawan mengatakan kejadian ini bermula saat anaknya meminta izin kepada neneknya mau main-main bersama temannya.
“Kebetulan anak saya tinggal sama neneknya, pada Selasa (12/4) habis maghrib ia meminta izin kepada neneknya untuk main main sama temannya lalu tahunya kejadian itu setelah neneknya mempertanyakan adanya bekas bercak darah di celana dalam korban,” katanya Selasa (26/4).
Menurut pengakuan dari neneknya nya berinisial RS (57) menjelaskan bahwa cucunya permisi untuk main-main bersama teman-teman nya. Lantaran sudah saling kenal ia pun mengizinkan cucunya untuk pergi bermain.
“Mereka sering main main di gang sebelah karena saya tahu dia dan teman-temannya sering duduk duduk di kedai gang sebelah jadi waktu dia minta izin aku izinkan dan kusampaikan jangan lama lama pulangnya,” jelasnya.
“Aku sempat marah kepada cucuku karena pulangnya larut malam hingga pukul 00.30 WIB pagi, mamaknya pun marah-marah kepada anaknya, alasanya nya mereka jalan jalan,” imbuhnya.
Lanjut RS (57) menerangkan esok paginya, ia melihat ada bercak darah dari celana dalamnya. RS sempat mempertanyakan apa yang telah terjadi namun awal mulanya korban tak mengaku.
“Saat kutanya awalnya ia tak mengaku namun disitu aku mulai curiga dan penasaran jadi aku bujuk terus sampai satu harian dan akhirnya cucuku mengaku bahwa darah itu adalah darah perawannya. Disitu aku terkejut mendengar nya dan keesr paginya aku laporkan kejadian ini kepada mamaknya,” terangnya.
Bunga mengaku dirinya bermula diajak oleh terlapor untuk jalan-jalan, namun setelah terlapor dan korban bersama kedua teman lainnya, keempatnya datang ke sebuah kos kosan di jalan HM Joni pasar merah tak jauh dari supermarket Irian.
“Aku dibawa nya ke kos kosan dan sesampainya kami disitu kedua teman ku diberikan uang kepada terlapor untuk membeli makanan, usai mereka pergi lalu si terlapor berinisial HB mengunci pintu,” akunya.
Lalu sambung Bunga, ia sempat mempertanyakan apa yang akan dilakukan HB, tiba tiba tubuh korban ditolak dan terjatuh diatas kasur. Korban sempat berdiri dan melawan namun terlapor kembali menolak korban.
“Aku bilang mau ngapain kau, dia bilang uda tenang aja, aku bilang jangan nanti aku hamil, tapi dia tetap paksa aku lalu celana ku dibukanya dan akhirnya dia (HB) membekap mulut ku dan kedua tanganku di pegang dengan satu tangan HB lainnya,” ungkapnya.
Bunga mengatakan dirinya ditimpa badan nya dan disitulah menurut korban ia digagahi hingga dibagian kemaluannya terasa sakit sempat bunga melawan namun karena bekapan dan tangannya di pegang terlapor dengan sekuat tenaga sehingga korban tak berdaya.
“Disitu aku melawan tapi aku tak berdaya karena mulutku dibekap, usai dia puas melakukan itu tak lama aku bilang ama dia akan mengadukan ini ke orang tuaku,” benernya.
Tak lama kemudian kedua teman nya datang, lalu korban mengadu kepada temannya berinisial A bahwasanya dia sudah digagahi. Lalu A menyarankan untuk memberi tahukan kepada orang tua korban.
“Kata A kepada terlapor bagaimana kalau sudah ketahuan orang tuanya, jawab si terlapor uda diam aja kau bukan urusan kau, lalu aku pulang sampai di Irian lalu aku dijemput nya dan akhirnya kami pulang kerumah setelah beli ayam penyet,” ujarnya.
Akhirnya ibu korban melaporkan kejadian ini ke Polrestabes Medan sesuai dengan laporan polisi nomor : LP/B/1300/IV/2022/SPKT/POLRESTABES MEDAN/POLDA SUMATERA UTARA. Ia berharap agar laporan ini segera diproses sesuai undang undang yang berlaku di negara Republik Indonesia ini.
Saat dikonfirmasi via whatsapp Kanit PPA Polrestabes Medan AKP Madianta Ginting mengatakan laporan ini baru masuk, pihaknya belum memeriksa saksi-saksi
“Baru masuk LPnya itu, nanti saya akan cek siapa penyidik nya, belum diperiksa saksi-saksi, segera kita akan panggil saksi-saksi nya,” pungkasnya. (In/Mk).