Polisi Thailand yang secara sewenang-wenang menangkap pemilik tanaman ganja telah diberi ganjaran. Dilansir media lokal, empat anggota polisi tidak berseragam mendatangi kediaman Pornpimol Prakobpol, perempuan 56 tahun, awal pekan ini (30/5) dengan maksud mencari motor hilang.
Namun, begitu polisi masuk ke rumahnya, mereka menemukan pot tanaman ganja seberat 20 gram dengan tinggi sekitar 30 cm dan kira-kira 5-6 lembar daun.
Tetangga dekat rumah berusaha membantu Pornpimol, namun tidak berhasil. Dia mendekam semalaman di sel tahanan kantor polisi provinsi Chon Buri, dan baru dibebaskan keesokan harinya.
Suaminya yang bernama Choo Prakobpol mengutarakan, mereka menanam ganja untuk mengobati darah tinggi dan diabetes. Terkadang pasangan suami istri itu juga menggunakan daun ganja sebagai bahan masakan.
Penangkapan Pornpimol sontak menjadi pemberitaan nasional, yang mendorong dinonaktifkannya keempat polisi dari jabatan mereka untuk sementara waktu. Menanggapi kasus ini, komandan Atthasit Kitjahan mendesak agar polisi tidak gegabah saat mendapati orang menanam ganja. Dia menambahkan, pihak berwajib Thailand kemungkinan belum terbiasa dengan kebijakan ganja terbaru.
Pornpimol ditangkap seminggu sebelum Thailand mengizinkan kepemilikan ganja. Mulai 9 Juni mendatang, warga bisa menanam ganja di rumah masing-masing dengan jumlah yang tak terbatas. Di masa lalu, orang yang kedapatan memiliki ganja terancam dipenjara maksimal lima tahun.
Thailand melegalkan mariyuana medis sejak Desember 2018. Lalu pada Februari tahun ini, Menteri Kesehatan Masyarakat Anutin Charnvirakul menandatangani kesepakatan untuk menghapus ganja dari daftar obat-obatan terlarang.
Anutin menjadi yang terdepan memperjuangkan legalisasi ganja di Thailand, negara pertama di Asia yang mendekriminalisasi tanaman tersebut secara de facto. Sang menteri bahkan mengumumkan bulan lalu, dia akan bagi-bagi tanaman ganja gratis begitu larangannya dicabut pada 9 Juni.
Sementara pemerintah tergiur dengan industri ganja yang menguntungkan, sudah banyak pelaku usaha yang melakukan gebrakan dengan tanaman tersebut. Badan Pengawas Obat dan Makanan Thailand telah meluncurkan aplikasi Plook Ganja yang berfungsi untuk warga mendaftarkan tanaman ganja mereka di rumah. Pihak berwajib akan menggunakan aplikasi ini untuk memantau di mana saja dan seberapa banyak ganja yang ditanam. Para pelaku bisnis juga bisa memanfaatkan aplikasi ini untuk mendapatkan tanaman ganja.
Follow Koh Ewe di Twitter dan Instagram.