Berita  

Di Jepang, Ada Mesin Gacha Berhadiah Tiket Jalan-Jalan Misterius

di-jepang,-ada-mesin-gacha-berhadiah-tiket-jalan-jalan-misterius

Gachapon adalah mesin penjual mainan kapsul yang sangat populer di Jepang. Meski hadiahnya hanyalah pajangan atau printilan biasa yang tak berguna, perasaan deg-degan yang muncul saat menebak isi di dalam bola plastik membuat banyak orang ketagihan bermain. 

Maskapai domestik Jepang Peach Aviation kini memanfaatkan kegembiraan singkat tersebut untuk menjual tiket pesawat. Pada Rabu (13/10) pekan lalu, perusahaan menempatkan mesin gacha versinya di kawasan sibuk Shibuya, Tokyo.


Di dalam bola-bola ungu, terdapat selebaran berisikan poin mileage untuk perjalanan domestik yang berangkat dari Bandara Narita. Para pembeli tidak bisa memilih mau pergi ke mana, karena lokasi tujuan sepenuhnya ditentukan oleh keberuntungan mereka.

Staf Peach Aviation memegang tiket yang berasal dari mesin kapsul.
Staf Peach Aviation memegang tiket yang berasal dari mesin kapsul.

Mahasiswi 19 tahun bernama Chinori Ide kaget bukan kepalang ketika mendapatkan tiket ke Sapporo, Ibu Kota Hokkaido. “Saya memang ingin ke tempat itu karena nenek tinggal di sana. Sudah dua tahun saya tidak bisa bertemu nenek karena pandemi,” ungkapnya kepada VICE.

Ide telah mengumumkan kabar gembira ini pada neneknya lewat chat LINE, aplikasi pesan singkat yang populer di Jepang.

Sementara itu, temannya yang bernama Mao Otani menerima misi jalan-jalan ke Kushiro, kota di wilayah timur Hokkaido. “Saya belum pernah ke sana dan tidak tahu mau ngapain, tapi saya tetap bersemangat,” ujar Otani. Menurutnya, dia berencana liburan selama satu minggu di sana, terutama karena sudah dua tahun tidak pergi ke mana-mana.

Setelah membayar 5.000 yen (Rp617 ribu) untuk sekali permainan, pembeli akan menerima poin mileage senilai 6.000 yen (Rp740 ribu) yang hanya bisa digunakan di lokasi tujuan. Mereka cukup memasukkan kode yang tertera di kertas hadiah saat menukarkan poin untuk memesan tiket pesawat secara online. Pembeli juga mendapat pin dan “misi” yang harus dijalani selama berlibur. 

Setiap bola hadiah berisi kertas poin dan pin.
Setiap bola hadiah berisi kertas poin dan pin.

Otani ditugaskan membuat sendiri katte don, hidangan rice bowl seafood yang dibeli di Pasar Washo Kushiro. Dia juga harus “makan sampai kenyang” sambil memakai kostum ala badut Osaka, dan mengidentifikasi objek-objek aneh saat berjalan di sepanjang pantai Ishigaki, Okinawa.

Shuntaro Kosasa selaku direktur proyek berujar, semua ide ini berasal dari kreativitas timnya. “Kami mati-matian mencari ide baru yang tidak membosankan,” tuturnya.

Kosasa dan para stafnya sama sekali tak menyangka mesin gacha mereka menarik perhatian besar di media sosial. Mereka hanya menargetkan setidaknya satu penjualan dalam sehari, tapi kini telah menjual lebih dari 3.000 bola sejak memasang mesin penjual pertamanya di Osaka pada Agustus. Vtuber (virtual YouTuber) yang terkenal di Jepang bahkan telah mencoba permainan gacha ini.

Walaupun keuntungan yang diperoleh tidak seberapa, Kosasa menyebut perusahaan tetap senang dengan popularitasnya di media sosial. Seperti industri pariwisata lainnya, Peach Aviation terpaksa mengurangi jumlah penerbangan secara signifikan selama pandemi. Di tahun fiskal yang berakhir pada Maret 2020, maskapai melaporkan kerugian bersih sebesar 9,4 miliar yen (Rp1,16 triliun).

Orang sebenarnya bisa saja membeli tiket seperti biasa di situs maskapai, tapi Kosasa beranggapan yang dibutuhkan saat ini adalah antisipasi. Setelah setahun lebih hidup monoton akibat lockdown, mereka menginginkan sesuatu yang memicu semangat.

“Selain baru, ada rangsangan menyenangkan karena tidak tahu tempat tujuan mana yang akan kalian dapatkan. Ini waktunya bersenang-senang,” katanya kepada VICE.

Mesin gacha ini tersedia di Shibuya hanya sampai Desember. Akan tetapi, Peach Aviation tertarik memperluas jangkauannya ke daerah lain di Jepang.

Follow Hanako Montgomery di Twitter dan Instagram.