Makassar, Liputan4.com – Menteri Dalam Negeri RI, Tito Karnavian, memberikan pengarahan kepada jajaran Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), yang berlangsung di Kantor Gubernur Sulsel, Rabu, 21 April 2021.
Tito Karnavian memberikan masukan agar belanja APBD Sulsel bisa lebih meningkat untuk di belanja modal, dan mengurangi belanja operasional. “Diperkuat belanja modal perlu ditingkatkan, maka pembangunan akan lebih terasa ke masyarakat. Untuk belanja pemerintahan, saya minta kita lakukan di triwulan kedua atau ketiga,” pesan Tito.
Untuk alokasi pendapatan APBD Sulsel tahun anggaran 2021 senilai sekitar Rp 10 triliun. Sulsel di urutan kedelapan dengan PAD Provinsi se Indonesia tahun 2021. Tito mengatakan, pihak swasta memiliki kontribusi yang kuat dalam PAD Sulsel.
Dalam mengelola anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), kata dia, perlu berjalan dengan hati-hati dan harus paralel dengan kondisi pandemi Covid-19. Strateginya adalah kendalikan pandemi, baru ada kelonggaran ekonomi. Ada empat indikator. Yakni mengurangi dan menekan kasus aktif, mengurangi dan menekan kematian, meningkatkan kesembuhan, dan menjaga ketersediaan tempat tidur.
Meski adanya dinamika kepemimpinan, Tito meminta semua pihak mensupport Andi Sudirman Sulaiman sebagai Plt Gubernur Sulsel. “Silahkan berkreasi menghadapi pandemi dalam menangani PEN, mempercepat laju pertumbuhan ekonomi. Kita harap Sulawesi Selatan bisa lebih maju dan bukan hanya menjadi model Indonesia Timur, bahkan bisa menjadi model Indonesia,” ujarnya.
Menurutnya, Sulsel memiliki sumber daya yang hebat, bahkan memiliki SDM yang luar biasa. Sulsel adalah provinsi paling maju untuk Indonesia bagian timur.
“Disini ada banyak potensi minyak, gas, nikel, tambang, lumbung pangan, potensi pusat perikanan, pariwisata, laut, budaya, pegunungan, bahkan kuliner terkenal,” ungkapnya.
Sementara itu, Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, menyampaikan gambaran dan kondisi terkini Provinsi Sulsel. Dimana Sulsel akan didesain sebagai hub wilayah Indonesia Bagian Timur.
“Kita menyampaikan terima kasih kepada pemerintah pusat, khususnya Bapak Presiden yang menjadikan Sulsel sebagai hub Indonesia Timur,” ujarnya.
Beberapa prioritas yang tengah didorong, adalah Makassar New Port (MNP) yang bakal menjadi pelabuhan terbesar di luar Pulau Jawa. Bahkan bisa menjadi tempat bersandar kapal dengan panjang 400 meter. Kemudian, ada proyek pengembangan perluasan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, serta proyek Kereta Api Makassar-Parepare. Ditambah potensi Sulsel berbagai sektor yakni kelautan, pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan tambang.
Grafik pertumbuhan ekonomi kuartal keempat tahun 2020, kata dia, Sulsel berada pada angka -0,7 persen akibat pandemi. Namun, tetap berada di atas pertumbuhan ekonomi nasional -2,07 persen.
Dengan mendorong infrastruktur dan fasilitas transportasi, lanjut Andi Sudirman, akan memberikan peluang bagi Sulsel dalam ekspor. Ia membeberkan, telah melepas ekspor perdana rempah-rempah, pupuk bat guano, dan beberapa komoditas unggulan Sulsel sebanyak 1.488 ton dengan nilai USD 3,44 juta atau Rp 49,9 miliar. Potensi lainnya dalam sektor pertanian, Sulsel over stok beras, bahkan menjadi penyangga di 27 provinsi di Indonesia, atau bisa disebut sebagai penyangga pangan Indonesia.
Ia berharap, dengan arahan Mendagri, bisa memberikan semangat tentang fokus serapan anggaran untuk menggeliatkan sektor usaha.
“Atas nama Pemprov Sulsel, kami menyampaikan selamat datang dan senang atas kehadiran dan support dari Bapak Menteri Dalam Negeri,” ucapnya. (*)
Berita dengan Judul: Di Hadapan Mendagri, Plt Gubernur Sulsel Laporkan Kondisi Pertumbuhan Ekonomi pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com oleh Reporter : REDAKSI