Infakta.com 10/12/2022
Kota Pekalongan – Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) setempat telah mengumumkan para pemenang lomba Sayembara Ide Desain Masjid Ikonik Pekalongan Baru, berlangsung di Ruang Buketan Setda Kota Pekalongan, Jumat siang (9/12/2022). Seperti diketahui sebelumnya, Pemerintah Kota Pekalongan melalui DPUPR, bekerja sama dengan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Provinsi Jawa Tengah telah mengadakan sayembara ide desain masjid ikonik Pekalongan baru. Masjid ini akan dibangun di dekat di exit tol Setono, tepatnya di jalan Ir Sutami, Kota Pekalongan. Dimana, pendaftaran sayembara dibuka sejak 14 Oktober sampai 24 November 2022 lalu. Sayembara ini dikhususkan bagi seluruh anggota IAI se-Indonesia maupun luar Indonesia. Adapun juara pertama mendapat hadiah uang pembinaan Rp45 juta diraih oleh Muhammad Thamrin asal Tangerang dengan judul desain Masjid Selendang Batik. Juara kedua dengan hadiah Rp25 juta diraih oleh Reynaldi Azmi asal Medan, juara 3 berhadiah Rp15 juta yakni Shirli Putri Asri asal Bandung. Kemudian, juara harapan 1 diraih oleh Irwan Arifin Lubis asal Medan dan juara harapan 2 dimenangkan oleh Adithea Syaputra Perdana asal Kalimantan. Masing-masing juara harapan mendapat hadiah Rp7,5 juta. Sehingga, total hadiah yang disediakan panitia sebesar Rp100 juta.
Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid mengungkapkan bahwa, masjid ikonik ini merupakan desain masjid yang luar biasa dengan paduan arsitektur kekinian.
“Sayembara ini memiliki tema batik dan ikan, sehingga terpilih juara pertama yakni desain Masjid Selendang Batik,” ucap Aaf, sapaan akrabnya.
Aaf berharap, dengan terpilihnya desain masjid ikonik Selendang Batik ini, pekerjaan fisik masjid ikonik bisa segera terealisasikan.
“Setelah diketahui pemenang sayembara desain ini, semoga anggaran bisa cepat tersedia baik dari APBD kota, donatur maupun Pemerintah Pusat. Kami berupaya sudah menyiapkan untuk pembangunan masjid ikonik ini di Kota Pekalongan,” tegasnya.
Sementara itu, pemenang juara 1 sayembara desain masjid ikonik Pekalongan Baru, Thamrin menjelaskan bahwa, pihaknya butuh waktu 3 minggu dalam menyelesaikan rancangan desain yang dibuatnya yakni Masjid Selendang Batik.
“Selendang batik itu membentuk komposisi masjid dan gerbang, mengingat Kota Pekalongan termasuk Kota Batik Dunia, sehingga saya terinspirasi membuat desain ini,” papar Thamrin.
Lanjutnya, dalam desain masjid yang dirancangnya ini, konsepnya masjid berkapasitas 800 orang tersebut memiliki 2 lantai dan lantai dasar berkapasitas 600 orang dengan ukuran 25×25 meter.
“Serta di tempat outdoor dengan banyak pohon bisa dijadikan tempat sholat saat Hari Jum’at dan Hari Raya Umat Islam dengan banyak jama’ah,” pungkasnya.