2021 merupakan tahun penuh cobaan dan tantangan. Pendukung garis keras Donald Trump menyerbu gedung Kapitol dan membuat kerusuhan karena tak terima dengan hasil pemilihan presiden AS. Ketegangan antara Palestina dan Israel meningkat akibat proses pengadilan empat warga Palestina yang berpotensi berujung pada pengusiran paksa. Berita mencekam lainnya datang dari Afghanistan, yang memperlihatkan ribuan warga berusaha kabur tak lama setelah Taliban mengambil alih Kabul. Kasus penularan COVID-19 juga tak kunjung mereda, disusul berbagai varian yang lebih menakutkan seperti Delta dan Omicron.
Sepanjang 2021, VICE News tak pernah lelah menyajikan kisah-kisah paling penting dan menarik dari seluruh dunia. Berikut beberapa laporan terbaik yang paling menggambarkan betapa intensnya tahun ini:
Laporan Seputar Ekstremisme
Kebangkitan QAnon di Amerika Serikat tak hanya membahayakan negara, melainkan juga meruntuhkan keharmonisan keluarga — merenggangkan hubungan dengan ayah, ibu, kakek, nenek, kakak, adik hingga teman terdekat. Jurnalis David Gilbert mengobrol dengan beberapa anggota keluarga yang kehilangan orang tersayang mereka kepada kelompok sayap kanan ini. Penganut QAnon percaya negara dikuasai para kanibal pemuja setan yang diam-diam melancarkan perdagangan anak.
Elena, bukan nama sebenarnya, tak lagi betah di rumah begitu sang suami terjerumus ke lembah teori konspirasi. Elena merasa tambah tak aman setelah pasangan hidupnya membeli golok, padahal dia sudah secara terang-terangan mengungkapkan tidak mau ada senjata di dalam rumah. Berbagai narasumber menceritakan kisah serupa, bahwa pandemi dan lockdown membuat kerabat mereka semakin rentan terhadap teori-teori liar yang tak terbukti kebenarannya.
Baca juga:
- Laporan keluarga yang terjebak dalam kudeta gagal Venezuela
- Seniman di balik Gerakan Neo-Nazi Eropa
- Kelompok Think Tank Berbahaya yang Menjalankan Bisnis Jasa Kudeta
Laporan Seputar Persoalan HAM
Awal Juni lalu, Kanada digegerkan penemuan ratusan kuburan massal tanpa nama di bekas gedung sekolah Katolik yang dulunya menjadi lokasi pendidikan bagi anak-anak masyarakat Indian suku Kamloops. Temuan itu memicu berbagai penyelidikan lain, dan terbukti kuburan massal serupa tersebar hampir di seluruh negeri. Sekolah-sekolah tersebut didirikan sebagai upaya pemerintah Kanada mendidik masyarakat adat agar lebih “terintegrasi” dengan budaya kulit putih.
Para orang tua mendaftarkan anak mereka tanpa tahu-menahu apa yang akan terjadi di dalamnya. Peserta murid dipaksa memeluk agama Katolik, diperlakukan semena-mena dan dihukum bahkan ketika mereka tidak melakukan kesalahan. Banyak anak-anak yang tak pernah pulang ke rumah, membuat keluarga bertanya-tanya ke mana hilangnya buah hati mereka. Kisha Supernant, yang merupakan keturunan suku Métis, memimpin pencarian kuburan massal di Edmonton, Alberta. Dia berharap bisa mewakili suara masyarakat adat yang telah lama diabaikan.
Baca juga:
- Polisi Melanggar HAM Saat Tembak Mati 4 Laskar FPI
- Perdagangan Manusia Memburuk di NTT, Krisis Iklim Turut Jadi Pemicunya
- Transgender inspiratif dari Sulawesi Selatan
- Pengungsi Rohingya Menuju Jurang Depresi Akibat Ketidakpastian di Indonesia
Laporan Seputar Covid-19
Terapi klorin dioksida telah menjadi semacam pengobatan resmi menyembuhkan COVID-19 di negara-negara Amerika Latin, seperti Bolivia. Dengan mengalirkan cairan pemutih ke dalam aliran darah lewat infus, pasien diyakini akan terbebas dari logam yang merusak sistem tubuh. Klorin dioksida bahkan dipercaya dapat menetralisir grafena oksida, yang menurut kaum antivaksin terkandung dalam vaksin COVID-19.
Di Bolivia, ada ketakutan bahwa vaksin memperpendek usia penerimanya. Orang dikatakan akan meninggal beberapa tahun setelah disuntik vaksin. Bagi yang selamat, mereka akan mandul seumur hidup. Klaim-klaim ini tak berdasar dan tak terbukti secara ilmiah, tapi tak menghentikan orang untuk “membersihkan” organ dalam tubuh mereka dengan klorin dioksida setelah terpaksa divaksin.
Baca juga:
- Penularan Covid menghantam penjara di berbagai negara
- Koalisi LSM Somasi Presiden dan Menkes agar Buka Data Penerima Vaksin
- Kontroversi Kebijakan PPKM yang Plin-Plan Merugikan Masyarakat
Laporan Seputar Mubazirnya Perang Narkoba
Akhir tahun ini menandai 15 tahun sejak dimulainya Perang Narkoba Meksiko pada 2006 silam. Ribuan tentara dikerahkan untuk melenyapkan kartel narkoba yang meneror negara bagian Michoacán. Konflik semakin meluas dan mengakibatkan kekerasan yang tiada ujung. Pertempuran antara Jalisco New Generation Cartel (CJNG) yang berkuasa di Michoacán dan United Cartels telah melibatkan serangan drone peledak, truk “monster” lapis baja” dan pembunuhan yang memakan banyak jiwa. Beberapa komunitas juga mengandalkan milisi yang dipimpin warga untuk memerangi kartel.
Baca juga:
- Menjajal Sendiri Kratom, Ekstrak Herbal yang Dituding BNN Lebih Kuat dari Kokain
- Ngobrol Bersama Ibu Penggugat UU Narkotika agar Ganja Medis Legal di Indonesia
- Polemik UU Narkotika: Lebih Banyak Pengguna Dibui Dibanding Rehab Seperti Pesohor