Liputan4.Com Medan-Jamu merupakan warisan budaya tradisional. Jamu tradisional yang bisa dijual dengan digendong atau menggunakan sepeda saat ini sudah sangat jarang ditemukan terutama di kota besar dan modern.
Jamu tradisional merupakan minuman kesehatan yang dibuat oleh para ahli secara alami. Penjual jamu tradional ini merupakan penggiat UMKM yang perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah khususnya Kementerian Koperasi dan UKM.
Ketua Paguyuban Jamu Sehat Berkah (PJSB) Herlina mengatakan saat ini penjual jamu tradisional sudah menggunakan sepeda motor, sedikit yang menjual jamu keliling dengan menggendong atau menggunakan sepeda dayung.
Kami adalah perantauan asal Jawa Tengah, dari Solo, Seragen, Sidoarjo, Karanganyar, yang sudah puluhan tahun hidup di Kota Medan, Sumut ini. Suami kami berjualan bakso dan mie ayam keliling. Per gelas nya jamu dijual seharga 4 sampai 5 ribu,” ucap Herlina di Kafe De’14 Jalan Armada, Medan, Sabtu 29 Januari 2022.
Dengan sama sama penjual jamu tradisional dan memiliki kesamaan asal Jawa Tengah, lanjut Herlina, akhirnya terbentuk Paguyuban Jamu Sehat Berkah (PJSB) yang berlokasi di Jalan Denai, Gang Giat No. 1A Medan.
Daerah ini lebih dikenal dengan sebutan ‘Kampung Jamu’ yang saat ini sedang menjalin kerjasama dengan beberapa kafe untuk menjual produk hasil jamu tradisional,” terang Herlina didampingi Sekretaris Suci, Wakil Ketua Lina, Bendahar Ambar, dan Hunas Wati.
Apa yang disampaikan Herlina mendapat respon dari pemilik Kafe De’14 Nezar Djouli. Mantan Anggota DPRD Sumut periode 2014-2019 ini akan bekerjasama dengan PJSB dengan mempromosikan produk jamu tradisional UMKM kepada pengunjung kafenya
Ini warisan budaya yang sudah sangat jarang ditemukan. Saya meminta kepada seluruh masyarakat untuk tidak lupa meminum jamu tradisional, selain membantu pertumbuhan ekonomi UMKM juga baik untuk menjaga kesehatan di masa Pendemi Covid-19 yang belum kunjung melandai,” ucap pria yang akrab disapa Mak Nyak ini..
Menurut Nezar Djouli, dengan dijualnya jamu tradisional di kafe kafe, menjadi market produk modern dan mendukung program digitalisasi era 4.0.
Sementara itu, Direktur Rumah Inspirasi Indonesia (RII) Rinno Hadinata menuturkan pemasaran jamu tradisional di kafe kafe merupakan langkah positif dan menjadi hal baru yang menarik bagi para penikmatnya
Ketika jamu tradisional mampu dijual di kafe, menjadi hal yang menarik dan membuat rasa penasaran pengunjung nantinya untuk dapat dinikmati bersama coffe, tea atau minuman lainnya,” kata Rinno.
Masih Rinno, terobosan ini harus menjadi perhatian pemerintah khususnya Kementrian Koperasi dan UKM, agar jamu tradisional menjadi sajian unggulan di kafe.
“Pelaku UMKM dari Kampung Jamu ini menjadi file project jangka panjang dalam memulihkan ekonomi nasional,” tuturnya.
Berita dengan Judul: De Empat Belas Coffe Membuat Terobosan Baru Sediakan Menu Jamu Tradisional pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com oleh Reporter : Islino Murianto