Halsel, Liputan4.com- Komandan Korem (Dannrem) 152/Baabullah Brigjen TNI Novi Rubadi Sugito melakukan kunjungan kerja ke objek vital nasional (obvitnas) HARITA Nickel yang terletak di Pulau Obi, Halmahera Selatan (Halsel), Maluku Utara (Malut). Kunjungan tersebut bertujuan meninjau kesiapan para prajurit TNI yang bertugas serta memastikan operasional obvitnas dapat terselenggara dalam kondisi aman.
Kunjungan ke HARITA Nikcel merupakan agenda lanjutan bagi Danrem di Halsel, setelah sehari sebelumnya menggelar pertemuan dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Halsel di Labuha. Setibanya di pelabuhan perusahaan, Danrem beserta rombongan langsung menuju lokasi temu prajurit.
Rombongan Danrem menyempatkan diri melihat area operasional HARITA Nickel, yang di dalamnya terdapat pertambangan nikel Trimegah Bangun Persada (TBP) dan Gane Permai Sentosa (GPS), peleburan nikel Megah Surya Pertiwi (MSP) serta pemurnian nikel Halmahera Persada Lygend (HPL).
Di hadapan para prajuritnya, Danrem berpesan agar obvitnas dijaga sebaik mungkin, demi kontribusi yang optimal bagi negara. Ia mengatakan bahwa prajurit yang telah ditugaskan harus selalu dalam kondisi siap.
“Sebagai prajurit harus siap dalam setiap penugasan di mana pun tempatnya, termasuk di pengamanan objek vital nasional. Selain itu, harus juga melaksanakan setiap tugas dengan baik, tulus, dan bisa diandalkan,” ujar Danrem.
Dalam arahannya, Danrem juga mengapresiasi kedisplinan para prajurit selama ditugaskan di obvitnas HARITA Nickel. Ia pun mengingatkan para prajurit agar terus menjaga kesehatan dan keselamatan kerja sehingga dapat terus bertugas dengan sebaik mungkin.
“Saya senang tidak ada laporan pelanggaran dari prajurit selama bertugas di sini. Tolong hal itu selalu dijaga dan ditingkatkan,” ungkap Danrem.
Setelah memberi arahan kepada para prajurit, Danrem mengadakan pertemuan dengan manajamen HARITA Nickel. Rapat itu membahas berbagai langkah strategis untuk meningkatkan keamanan obvitnas dari berbagai potensi ancaman. Industri pertambangan dan hilirisasi nikel terintegrasi di Site Obi dianggap perlu mendapat perhatian lebih, seiring dengan semakin berkembangnya industri ini.
Direktur Utama TBP, Donald J. Hermanus, mengucapkan terima kasih atas perhatian dan kunjungan kerja yang dilakukan oleh Danrem beserta jajarannya. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk TNI sangat diperlukan agar HARITA dapat berkontribusi maksimal bagi pembangunan bangsa dan negara, termasuk daerah.
“HARITA Nickel mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kunjungan kerja Danrem ke wilayah operasional perusahaan. Dukungan ini menjadikan HARITA lebih semangat dan optimis dalam membangun industri di Obi,” ujar Donald.
Kunjungan Danrem kali ini disertai oleh Kepala Seksi Intelijen Kolonel Inf. Artang Nainggolan, Kepala Seksi Operasi Kolonel Inf. M. Ridha S., Kepala Seksi Teritorial Kolonel Arh. Henri Yudi Setiawan, Komandan Kodim 1509/Labuha Letkol Inf. Untung Prayitno, serta beberapa jajaran lainnya.
Rangkaian kunjungan kerja Danrem di HARITA Nickel dilakukan dengan mematuhi protokol kesehatan. Para peserta kunjungan diwajibkan mengecek suhu tubuh, menggunakan masker, serta rutin menggunakan hand sanitizer. Danrem beserta rombongan bahkan melakukan tes polymerase chain reaction (PCR) terlebih dahulu di area site untuk memastikan kondisi yang aman dari penyebaran Covid-19. Langkah tersebut ditempuh sebagai bentuk dukungan HARITA Nickel terhadap program pemerintah dalam penganggulangan pandemi.
Tentang HARITA Nickel
HARITA Nickel merupakan bagian dari HARITA Group yang beroperasi di Pulau Obi, Halmahera Selaan, Maluku Utara. HARITA Nickel memiliki IUP Pertambangan dan juga pabrik peleburan (smelter) serta pemurnian (refinery) nikel yang terintegrasi di Obi. Komitmen HARITA Nickel dalam hilirisasi sumber daya alam ditunjukkan dengan beroperasinya smelter Megah Surya Pertiwi (MSP) sejak 2016 dengan memanfaatkan potensi nikel yang dikelola oleh Trimegah Bangun Persada (TBP) dan Gane Permai Sentosa (GPS) yang semuanya terletak di Pulau Obi.
Melalui Halmahera Persada Lygend (HPL), HARITA Nickel melakukan pengolahan dan pemurnian nikel dengan teknologi hidrometalurgi High Pressure Acid Leach (HPAL). Teknologi HPAL mampu mengolah nikel kadar rendah yang selama ini tidak diolah menjadi produk mixed hydroxide precipitate (MHP). Dengan proses berikutnya dapat diolah menjadi Nikel Sulfat (NiSO4) dan Kobalt Sulfat (CoSO4) yang merupakan bahan baku baterai kendaraan listrik. Teknologi ini merupakan yang pertama di Indonesia.
Berita dengan Judul: Danrem 152/Baabullah Kunjungi Obvitnas HARITA Nickel pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com oleh Reporter : Ilham Rusdi