Liputan4 com. Lampung
Sejak COVID-19 merebak di Indonesia, pemerintah menganjurkan masyarakat untuk tidak beraktivitas di luar. Penerapan bekerja, belajar hingga beribadah dihimbau dilakukan di rumah.
Dan sederet kebijakan pemerintah di keluarkan terkait Covid-19, mulai dari relaksasi, insentif, anggaran dari tinggat pusat maupun tingkat desa, serta segudang bantuan sosial yang telah di kucurkan baik bantuan langsung tunai, hingga yang sifatnya mengatur kehidupan masyarakat.
Tetapi tidak sedit dengan adanya kebijakan pemerintah terkait Covid-19 ini di bikin ajang bisnis oleh oknum-oknum untuk kepentingan pribadi maupun kelompok- kelompok birokrasi.
Dampaknya pun sangat di rasakan di semua kalangan masyarakat, dari pengusaha, petani, pedagang mereka harus memutar otak Sebab wabah ini memberikan dampak yang cukup luas, mulai dari sosial hingga ekonomi.
M. Nurdin warga Desa Kalirejo Kecamatan Palas Kabupaten lampung Selatan, salah satu pedagang di pasar satu-satunya sumber penghasilan dari untuk bisa menghidupi nafkah anak istrinya.
” Karna Covid ini saya harus memutar otak agar bisa menghidupi anak istri saya, dampak nya sangat saya rasakan. Di satu sisi peraturan pemerintah yang harus di taati, di sisi lain anak istri saya membutuhkan nafkah belum angsuran Bank yang tiap bulanya “, Ucap Nurdin
Dan juga bila ada musibah kematian dengan adanya covid -19 ini. Percaya ga percaya kenapa tidak, musibah kematian yang berada di rumah sakit, ketika di bawa kerumah sakit tidak ada gejala covid-19, setelah meninggal di rumah sakit pasti di nyatakan Covid -19. Padahal selama itu sudah mempunyai riwayat penyakit.
Berita dengan Judul: Covid -19 Aktivitas Masyarakat di Batasi Segudang Bantuan di Kucurkan Setumpuk Anggaran di Gelontorkan Untuk Siapa pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com oleh Reporter : Sri Widodo