Pada 4 Juli 2021, polisi Jepang mengamankan perempuan 53 tahun yang ingin memadamkan obor Olimpiade Tokyo dengan pistol air. Dia ingin memprotes ajang olahraga internasional yang tetap dilangsungkan di tengah pandemi.
Dalam video YouTube yang viral, dia terdengar meneriakkan “hentikan Olimpiade” sembari menyemprot air ke arah obor. Tindakannya segera dihentikan oleh pengawas acara, dan pembawa obor terus berjalan.
Noriaki Nagatsuka selaku wakil kepala polisi di kota Mito mengatakan, perempuan paruh baya itu ditangkap karena “sengaja menembak ke arah pembawa obor dan mengganggu jalannya estafet.”
“Kalian tidak mungkin menembakkan air tanpa alasan. Dia sudah pasti tidak sedang iseng—ini bukan permainan anak-anak,” Nagatsuka memberi tahu VICE World News.
Kirab obor Olimpiade digelar di prefektur Ibaraki, terletak sekitar satu jam di timur laut Tokyo.
Olimpiade Musim Panas Tokyo akan dimulai pada 23 Juli setelah ditunda selama satu tahun. Namun, keputusan menggelar Olimpiade dikritik berbagai belah pihak. Mereka menganggap Jepang belum siap mengadakan acara internasional besar dengan aman, mengingat tingkat vaksinasinya masih sangat rendah.
Lembaga riset Our World in Data mengungkapkan, baru 14 persen populasi Jepang yang sudah disuntik vaksin penuh pada 4 Juli. Jajak pendapat terbaru dari Kyodo News menemukan 86 persen responden khawatir kasus COVID-19 naik lagi jika Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo berjalan sesuai rencana.
Ditambah lagi, Tokyo mencatat ratusan kasus harian baru pekan ini.
Untuk mencegah penularan yang lebih luas, Samoa tidak akan mengirim atlet angkat besinya ke Jepang. Dua atlet Uganda dan satu atlet Serbia dikarantina setelah mereka dinyatakan positif COVID-19 setibanya di Tokyo.
Panitia Olimpiade menegaskan mereka akan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, seperti menjaga jarak atlet dan melakukan pelacakan kontak di tempat penginapan para atlet. Peserta lomba dilarang melakukan kontak fisik, seperti seks, dengan tim lain.
Follow Hanako Montgomery di Twitter dan Instagram.