Infakta.com, PAMEKASAN – Momen penuh kehangatan dan tawa tercipta dalam acara tasyakuran kemenangan pasangan KH. Kholilurrahman dan Sukriyanto (Kharisma) dalam Pilkada Pamekasan 2024.
Acara ini digelar di Rumah H. Faruq ketua Tim Pandawa Lima pada Sabtu (14/12/2024) di Desa Lancar, Pamekasan, dan dihadiri ratusan pendukung yang merayakan keberhasilan pasangan Kharisma.
Dalam sambutannya, KH. Kholilurrahman sebagai calon bupati terpilih menyampaikan rasa terima kasih atas dedikasi dan perjuangan para relawan yang telah mengantarkan pasangan Kharisma meraih kemenangan.
“Terima kasih atas kerja keras dan dukungan dari seluruh tim dan relawan. Kemenangan ini adalah hasil kerja bersama, dan saya sangat menghargai perjuangan kita semua,” ujarnya.
Meskipun hasil Pilkada ini tengah digugat ke Mahkamah Konstitusi (MK) oleh pasangan nomor urut 3, KH. Mohammad Baqir Aminatullah dan Taufadi (Berbakti), KH. Kholilurrahman mengaku tetap optimistis bahwa gugatan tersebut tidak akan memengaruhi hasil.
Salah satu momen yang mencuri perhatian dalam acara tersebut adalah ketika seorang tamu undangan melontarkan celetukan khas, “Kala Pole,” yang sebelumnya sempat digunakan sebagai sindiran oleh pendukung pasangan lain.
Namun, di tengah suasana syukuran, celetukan ini justru disambut dengan gelak tawa dan tepuk tangan dari para hadirin.
KH. Kholilurrahman, sebagai bupati terpilih, merespon celetukan tersebut dengan santai dan penuh humor. Dalam sambutannya, ia bahkan mengungkapkan bahwa ia menyimpan video sindiran serupa di ponselnya sebagai hiburan pribadi.
“Saya juga punya video itu di ponsel. Kalau sedang lelah, saya tonton untuk hiburan. Lumayan membuat tersenyum,” ucapnya sambil tersenyum, yang langsung disambut tawa meriah dari tamu undangan.
KH. Kholilurrahman juga menyampaikan pesan persatuan kepada seluruh masyarakat Pamekasan, termasuk kepada pendukung pasangan lain.
Ia menegaskan bahwa Pilkada telah usai, dan saatnya semua pihak bersatu untuk membangun daerah Pamekasan.
“Kita harus meninggalkan perbedaan dan mulai fokus pada kerja bersama demi Pamekasan yang lebih baik. Saya terbuka terhadap kritik dan saran dari siapa pun,” tuturnya.
Sebagai bentuk komitmennya terhadap keterbukaan dan komunikasi dengan masyarakat, KH. Kholilurrahman berjanji tidak akan mengganti nomor teleponnya.
“Kalau ada kebutuhan mendesak, bahkan di jam 3 pagi sekalipun, silakan hubungi saya. InsyaAllah saya akan layani,” tegasnya, disambut antusias oleh para hadirin.
Acara tasyakuran ini ditutup dengan doa bersama dan ramah tamah yang berlangsung hangat.
Celetukan “Kala Pole,” yang awalnya bernuansa sindiran, kini menjadi simbol kehangatan dan kekompakan para pendukung Kharisma.
Masyarakat Pamekasan berharap pasangan KH. Kholilurrahman dan Sukriyanto dapat membawa perubahan positif selama masa kepemimpinan mereka, sesuai dengan harapan dan aspirasi seluruh warga.