Liputan4.com, JAYAPURA | Terkait pergantian Wakil Gubernur Papua, saat ini masuk dalam pembahasan dua nama yang akan diteruskan ke DPR Papua. Ketua Kolisi Pemuda Nusantara Papua, Frangklin Wahey berharap agar calon yang tidak terpilih agar menahan diri sehingga tidak membuat polemik yang menganggu ketentraman dan keamanan di Papua.
“Kami juga meminta kepada calon Wagub yang tidak terpilih agar menahan diri karena proses ini hanya melanjutkan di sisa waktu periode 2018-2023 pasca meninggalnya bapak Kelemen Tinal,” ujar Frangklin Wahey kepada Liputan4.com (10/08) disalah satu hotel yang terletak di Waena Kec. Heram Kota Jayapura
Frangklin juga berharap jangan karena pemilihan Wagub tersebut membuat polemik sehingga mengganggu ketentraman, keamanan dan sktuasi di tanah Papua menjadi kacau
Hal tersebut disampaikan oleh Frangklin karena menyikapi dan menjaga kondisi dalam proses pemilihan Wagub Papua sehingga ia berharap kepada semua calon yang terpilih dan tidak terpilih dapat menghargai keputusan yang telah ditetapkan, karena DPR Papua hanya akan memilih 1 orang saja yang menjadi Wakil Gubernur.
“Rakyat Papua hari ini membutuhkan pembangunan dan pemerintahan yang baik untuk membangun tanah papua,” Pungkasnya
Perlu diketahui bahwasanya telah beredar informasi dua nama yang telah dipilih oleh Gubernu Papua yakni Kenius Kogoya dari Partai Hanura dan Yunus Wonda dari partai Demokrat.
Disisi lain Benyamin Gurik salah satu aktifis Pemuda Papua yang selama ini mendukung Lukas Enembe sejak periode pertama, berpesan agar semua pihak dapat memberikan ruang kepada Gubernur Papua untuk menentukan siapa yang akan mendampinginya disisa masa jabatan ditengah situasi harus fokus dengan kesehatannya
“Terkait dua nama yang muncul itu sampai hari ini belum mendapatkan kepastian, apakah keputusan koalisi sesuai atau tidak,” kata Bennyamin
Selain itu, Sudin Rettob selaku salah satu anggota Kolisi Pemuda Nusantara Papua meminta kepada para senior agar dapat mengikuti dan berkompetisi dengan baik dalam penentuan calon Wagub Papua yang tentu memiliki kapasitas dan kapabilitas politik yang mapan maka proses demokrasi ini harus dihargai..
Kesempatan yang sama, Esther Elisabeth Yaku, mewakili perempuan Papua juga mengatakan bahwa pihaknya tidak menginginkan terjadinya pro kontra terlalu banyak
ia juga mengajak untuk semua pihak bersatu mendukung keputusan Gubernur Papua, Lukas Enembe siapa yang layak untuk mendampinginya disisa masa jabatan. (Akim)
Berita dengan Judul: Cawagub Papua yang Tak Terpilih Agar Menahan Diri dan Tidak Membuat Polemik pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com oleh Reporter : Abdul Mutakim