Pernah ga sih kamu merasa kok hidup gini-gini aja ya? Umur makin bertambah udah masuk kepala 2 tapi makin jadi beban keluarga. Kapan ya aku sukses nya? Liat orang-orang makin keren kok ya diri ini makin ga berharga. Hidup kacau banget deh. Jam tidur udah ga teratur begadang tiap malem tapi ga ngerjain apa-apa cuma gara-gara kebanyakan mikir. Nah, sadar atau tidak, kondisi seperti ini sering disebut sebagai overthinking. Kondisi dimana sering berpikir banyak hal secara berlarut larut dan mengkhawatirkan sesuatu yang sudah, sedang atau bahkan belum terjadi. Tenang sobat, kamu tidak sendirian.
Baca Juga : Berbeda dengan Pencitraan! Ketahui Manfaat Personal Branding di Media Sosial
Sebelum bahas lebih lanjut tentang overthinking. Yuk cari tahu apa penyebab orang menjadi overthinking. Biasanya hal tersebut terjadi karena kegagalan di masa lalu yang mungkin sulit diterima. Atau bisa juga pendapat serta pandangan orang terhadap diri kita yang sering membuat kita khawatir melakukan sesuatu. Perasaan ini wajar banget dirasain, sobat. Tapi jika dirasakan terus menerus bahkan membuat kamu kehilangan motivasi, itu gawat banget. So, minca bakal kasih tau gimana caranya buat kamu menghadapi overthinking di quarter life crisis.
Stop Comparing Yourself
Overthinking muncul saat perasaan insecure juga muncul. Jadi salah satu cara untuk mengatasi overthinking adalah mengatasi rasa insecure. Insecure adalah kondisi dimana diri merasa tidak aman dan tidak nyaman dengan apa yang dimiliki sekarang. Biasanya juga dibarengi dengan rasa minder dan pesimis tentang hidup. So, buat kamu yang sekarang merasa di fase itu Stop comparing yourself. Semua orang punya fase nya masing-masing. Jangan pernah mengukur dirimu dengan penggaris orang lain. You are special in your way.
Baca Juga : IPK Bukan Penentu Kesuksesan? Ini Kata KEMENDIKBUD
Do What You Love
Selagi muda, lakukan semua yang ingin kamu lakukan. Kejar passionmu lakukan hobimu. Coba semua tantangan, pandanglah semua yang terjadi sebagai sebuah misi yang harus diselesaikan. Focus on yourself. Dengan melakukan yang kamu cintai maka kamu bisa menghidarkan diri dari rasa overthinking.
You Are Not Your Failure
Kegagalan dan diri itu dua hal yang berbeda, kagagalan bukan bagian dari dirimu. Don’t be so hard to yourself. Berhenti terus menerus menghukum diri karena sebuah kegagalan. Semakin sulit memaafkan diri semakin overthinking kamu memandang masa depan. Kamu akan dihantui bayang-bayang saat ingin melangkah ke depan. Banyak faktor yang tidak bisa dikontrol yang menyebabkan kegagalanmu. Semua berada diluar kehendakmu. Kamu telah berusaha keras melakukannya. Jadi kamu patut menerima apresiasi diri.
Baca Juga : Raih Karier yang Sukses dengan Menguasai Kemampuan Berpikir Analitis
Give Your Self Permission
Berikan dirimu kesempatan untuk melakukan dan mencoba lagi sesuatu yang telah kamu anggap gagal. Seperti yang minca bilang di point sebelumnya, jangan terlalu keras dengan dirimu. Karena dirimu lah yang akan selalu setia menemanimu ketika kawan dan keluarga pergi. Memberikan permission kepada diri sendiri juga efektif untuk mengurangi rasa overthinking.
Create The Supporting System
Cari lah lingkungan yang positif untuk tumbuh mencintai diri. Lingkungan yang mendukungmu untuk berkembang. Agar kamu semakin positif dan optimis, jadi kamu bisa melupakan overthinking.
So, gimana nih temen-temen? Yuk pelan-pelan keluar dari rasa overthinking. Ubah overthinking menjadi positive thinking. Ubah kebiasaan menyalah diri sendiri menjadi positive talk. Selamat berjuang buat teman-teman yang menghadapi quarter life crisis. Percayalah untuk menjadi keris yang sakti harus ditempa berkali-kali. Begitu pula dengan dirimu. Semangat!
Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, jangan lupa kepoin sosial media Campuspedia ya!
Instagram: @campuspedia
Youtube: Campuspedia
Twitter: @campuspedia_id
OA Line: @dbh9820y
Facebook: Campuspedia
LinkedIn: Campuspedia
The post Cara Menghadapi Quarter Life Crisis Buat Si Overthinker appeared first on Campuspedia News.
