Rasanya kami sudah mendaftar semuanya, semua perkara absurd yang pernah ditangani petugas pemadam kebakaran di Indonesia, saat merilis artikel obrolan kami dengan Damkar Jakarta Timur ini. Dari riset internet saja, kami sudah mendapat rangkuman peristiwa semacam: bantu ngelepasin cincin, mengusir ular kobra, menyelamatkan kucing yang terjebak di teralis, membebaskan anak yang terjepit tembok, bahkan menyembuhkan kesurupan.
Dan enggak cuma itu. Kami juga menodong petugas Damkar Jakarta Timur ikut membuat list 5 penyelamatan paling memorable yang pernah mereka lakuin. Daftarnya mulai dari nyelametin bola voli sampai evakuasi pria pemanjat baliho, dari ngambilin kartu ATM jatuh di selokan sampai menggotong jenazah seberat 300 kg.
Seriusan, pas artikel itu dibuat, kami pikir hal yang bisa memaksa VICE nulis soal Damkar lagi dua hal aja: antara Damkar Indonesia berhasil bebasin sandera perompak Somalia, atau Damkar berhasil menaikkan UMR Jogja.
Kenyataan mengkhianati khayalan. Di sinilah kami sekarang, ternganga dengan tantangan kerja terbaru yang harus dilakoni Damkar Blitar, Jawa Timur. Kemarin siang (1/2), empat petugas Damkar di kota tersebut berjuang melepaskan sebuah cincin yang nyangkut (ini biasa) di penis seorang lelaki 25 tahun (ini baru tidak biasa).
Masalah personal itu mendadak jadi problem pasukan baret biru ketika MRZ (27), inisial pria malang itu, memutuskan datang ke kantor Damkar karena putus asa. Ia sempat mencari cara melepas cincin itu di internet, namun masih saja gagal melepaskannya secara mandiri. Cincin yang diduga besar alat bantu seksual tersebut dalam posisi tertindik ke kulit titit. Harusnya bisa dilepas kapan saja, masalah datang saat alat penguncinya macet, berujung dengan MRZ yang masuk berita.
(Untuk meresapi pengalaman MRZ, kami iseng googling “cara melepas ring penis”. Bukannya dapat solusi, hasilnya malah berbagai berita kasus cincin stuck di penis dari berbagai belahan dunia. Ngilu.)
Walau sempat malu-malu (ya kalau enggak malu justru aneh sih), empat petugas Damkar Blitar berhasil melepas cincin itu dengan SOP biasanya: dipotong. Kepala Unit Pemadam Kebakaran Kabupaten Blitar Andi Putra Sagita kepada Kompas bilang sampai ada adegan menjerit karena MRZ kesakitan. Syukurlah, masalah terselesaikan dalam 10 menit saja.
Sebagai peringatan agar pembaca tidak membahayakan diri dengan alat bantu seksual kurang aman, ingatlah perasaan petugas Damkar yang harus melakukan tugas tersebut. Mereka grogi abis. “Selama ini yang sering kami hadapi melepas cincin dari jari. Tadi kami harus melepas cincin dari alat kelamin, wajar teman-teman ada nervous-nya,” Andi mengatakan kepada Kompas.
Setelah penyelamatan selesai, MRZ berterima kasih, lalu petugas Damkar mengajaknya foto bersama. Foto itu kemudian dipublikasikan ulang oleh Detik. Yasalam.
