Liputan4.com | Aceh Utara – Berembus khabar tak sedap terkait keberangkatan sebanyak 44 orang Aparatur Desa dalam 23 Gampong di Kecamatan Langkahan Kabupaten Aceh Utara. Kamis (23/09).
Informasi yang berhasil dihimpun media ini, dari 23 Desa di Kecamatan Langkahan. Sebanyak 22 Gampong ikut Bimtek ke Pulau Samosir Rantau Prapat Sumatera Utara (Medan). “Biayanya kami anggarkan 14 juta untuk 2 orang yang ikut bimtek ke pulau Samosir bg. Dalam kecamatan Langkahan hanya 22 Gampong yang ikut, sedangkan satu Gampong lagi tidak ikut, karena tak ada anggaran,” sebut seorang oknum Keuchik saat dihubungi sambil tertawa.
Dijelaskan bahwa sebelum mereka berangkat ke pulau Samosir. “Iya pada hari Selasa (21/9) pukul 10.00 WIB pagi, kami dari 22 Gampong ikut bimtek dulu di Hotel Lido Graha Lhokseumawe hingga pukul 10.00 WIB malam, kemudian baru kami berangkat ke Pulau Samosir,” ungkapnya.
Sementara salah satu Keuchik di wilayah kecamatan Langkahan saat dimintai keterangan nya, “Maaf pak saya konfirmasi siapa yang koordinir kegiatan bimtek pulau Samosir dimasa pandemi Covid-19, pasalnya ini masa darurat PPKM level 4 di beberapa daerah Aceh. “O itu hanya beberapa hari aja bang, kan sekarng tidak lagi, sebenarnya kami mau berangkat pada tgl 6 September lalu, namun saat itu belum diizin bg, hingga kami tunda, yang pasti kami berangkat pada Kamis ini bg, iya maklum aja bg, kami perlu juga Refresing keluar daerah sekali sekali,” sebut seorang Keuchik saat dihubungi media ini melalui hanphond selularnya.
“Kami di fasilitasi Camat Langkahan bg, dan ada izin, kami berangkat bersama BKAD dan Forum Geuchik, dalam satu Gampong yang berangkat 2 orang, satu Geuchik dan satu Aparaturnya bg, ada juga yang bawa Tuha Peut satu orang,” beber sumber media ini yang meminta nama tak dituliskan dengan nada ancaman. “Meunyoe katuleh nan long, singoh-singoh hankutem peugah le” kalau ditulis nama saya, lain kali tak akan saya kasih tahu lagi,” ucapnya.
Sementara Camat Langkahan Ramli Jazuli, SE saat dihubungi media ini untuk konfirmasi melalui hanphond selularnya belum bisa terhubung.Begitu juga dengan ketua BKAD Kecamatan Langkahan.
Sungguh ironi dan terkesan ada paksaan
dari pihak pihak tertentu dalam mencari ke untungan pribadi atau kelompok, dimana bimtek diadakan keluar daerah pada masa darurat PPKM dimana di sejumlah daerah telah ditetapkan sebagai zona merah.
Program prioritas Presiden Joko Widodi dan Kapolri bersama jajaran pemerintah untuk memutus virus corona terabaikan oleh para oknum pemangku kepentingan, mereka sepertinya memaksakan kehendak dan bermain mata alias kong kalingkong bersama Forum dan Badan Koordinasi Antar Desa (BKAD) Mirisnya lagi Oknum Keuchik pun sepertinya tak bermoral dan ingin menari nari diatas penderitaan masyarakat nya.
Dana Desa di anggarkan sangat fantastis untuk proyek titipan berdalih Bimtek. Padahal program proritas pemerintah Dana Desa harus disalurkan untuk BLT bagi keluarga miskin yang belum terdata di DTKS.
Selain itu, pemerintah juga sedang gencar gencar nya memerangi wabah covid-19, bahkan dana desa juga diberikan untuk bangunan posko PPKM, di perintahkan harus ada disetiap desa.
Namun sayangnya, kesadaran pemerintah kecamatan dan tingkat desa masih rendah. Sehingga persentasi vaksin pun sangat minim di Kecamatan Langkahan dan umumnya Kabupaten Aceh Utara. Hal tersebut seperti yang pernah di sampaikan Kadinkes Aceh Utara sebelum nya.
“Sungguh keterlaluan sejumlah oknum Geuchik di beberapa Kecamatan dalam wilayah Kabupaten Aceh Utara. Teganya mereka keluar daerah dengan alasan bimtek atau Orientasi Luar (OL). Memang kami tahu bahwa bimtek itu perlu bagi mereka, tapi tidak untuk saat ini. Kalau begini cara kerja mereka. kapan wabah covid-19 ini bisa berakhir. Apa kita mau mereka pulang membawa wabah covid-19 ke Aceh,” kesal seorang tokoh masyarakat setempat.
Reporter : Saif Aceh
Berita dengan Judul: Camat dan BKAD Langkahan Diduga Dalangi Bimtek Geuchik Keluar Daerah di Masa Pandemi Covid-19 pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com oleh Reporter : Saif Aceh
