Liputan4.com,Jeneponto_Tindakan tidak terpuji di duga dilakukan seorang siswa inisial EA salah satu pelajar SMA negeri Jeneponto yang terletak di jalan poros kecamatan Bangkala Barat kabupaten Jeneponto.
Pengakuan korban inisial NA (16) yang merupakan siswi kelas dua SMA negeri 4 Jeneponto saat di temui di kediamannya mengatakan kronologi kejadian dimana pada sekitar pukul 12 siang (jam istirahat) perkiraan di bulan september 2022 lalu, terduga pelaku EA melakukan pelecehan dengan cara menaikkan kakinya di paha korban yang sedang istirahat di kelas, korban merasa tidak terima dan meminta pulang ke rumahnya saat itu juga.
“Entah apa niatnya pak karena di kelas saat itu sedang sepi, tiba-tiba dia (EA) menaikkan kakinya di pahaku, jadi langsungka lari keluar kelas sambil menangis,” tutur korban./minggu/06/11/22.
Menurut korban dalam keadaan takut, ia kemudian menghubungi keluarganya untuk di jemput pulang ke rumahnya, pihak keluarga korban setelah melihat anak perempuannya menangis kemudian mendatangi pihak sekolah.
Pihak sekolah SMA negeri 4 Jeneponto saat di konfirmasi salah satu staf guru membenarkan hal tersebut, staf yang tidak menyebutkan nama ini mengatakan para siswa yang terlibat telah di skorsing.
“Iye pak ada kejadian tapi tidak tahu apa karena kami tidak di beritahu oleh siswa tersebut, yang kami tahu ada kejadian penganiayaan di duga karena di main-maini temannya,” ulasnya.
Orang tua korban saat di temui awak media menjelaskan anaknya saat ini mengalami trauma sykis cukup berat, sang ibu inisial HJ menuturkan semenjak anaknya mendapat sanksi skorsing, korban tidak mau lagi ke sekolah, dan sangat jarang keluar rumah dan sering menangis.
“Sering nangis pak, juga selalu kayak takut ketemu orang, bahkan tidak maumi pergi sekolah,” ucap sang ibu sedih.
Merasa orang kecil, keluarga korban tidak berani melaporkan ke pihak yang berwajib, namun menjelang melupakan kejadian tersebut, justru terduga pelaku melaporkan pihak korban dengan kasus penganiayaan, alhasil keluarga korban sangat terpukul.
“Kami orang tidak mampu pak, kami bingung mencari keadilan, kami yang seharusnya jadi korban justru jadi terlapor di Mapolres Jeneponto,” ucap orang tua korban.
Dalam kasus tersebut di duga pihak sekolah justru buang handuk, hal ini diungkap salah satu staf SMA Negeri 4 Jeneponto,” Kami lepas tangan pak, karena si korban ini langsung mengadu ke keluarganya, harusnya lapor ke kami dulu,*
Berita dengan Judul: BUTUH KEADILAN ! Dugaan Seorang Siswi SMA Dilecehkan Justru Terlapor di Ranah Hukum pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com. oleh Reporter : Basir Hasgas