INFAKTA.COM – TAPANULI SELATAN – SUMUT
-TAPSEL-Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel) Dolly Pasaribu mengikuti pembahasan rancangan akhir rencana aksi daerah pangan dan gizi (RAD-PG) Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2023-2026 di ruang rapat Hadibroto Bappelitbang Provsu, Medan, Selasa (5/3/2024)
Pada kesempatan itu Dolly menyampaikan bahwa rapat tersebut dilaksanakan sebagai bagian dari perwujudan amanat UU No.18 tahun 2012. Dimana dalam UU tersebut menjelaskan, pangan merupakan bagian dari Hak Asasi Manusia yang dijamin dalam UUD 1945, sebagai komponen dasar untuk mewujudkan SDM yang berkualitas.
“Undang-undang pangan bukan hanya berbicara tentang ketahanan pangan, namun juga memperjelas dan memperkuat tentang pentingnya pencapaian ketahanan pangan dengan mewujudkan kedaulatan pangan (food soveregnity), kemandirian pangan (food resilience) dan keamanan pangan (food safety),” terangnya.
Sementara capaian ketahanan pangan secara sederhana dapat dicermati dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata dan terjangkau sehingga masyarakat dapat hidup sehat, aktif dan produktif secara berkelanjutan.
Lebih lanjut, Dolly mengatakan secara sederhana capaian ketahanan pangan dapat dicermati dari tersedianya pangan yang cukup. Baik dari jumlah maupun mutunya yang aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau sehingga masyarakat dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan.
Oleh karena itu, Pemkab Tapsel berkomitmen untuk menjadikan RAD-PG sebagai instrumen utama di sektor pangan dan gizi, serta memastikan bahwa dokumen perencanaan daeran sejalan dengan indikator dan target pembangunan dalam bidang tersebut yang telah ditetapkan olen pemerintah pusat.
“Kami juga mendorong peningkatan koordinasi yang lebih efektif antara SKPD terkait, seperti Dinas Pertanian, Dinas Kesehatan, Dinas Ketahanan Pangan, dan OPD lainnya untuk memastikan sinergi dalam implementasi RAD-PG,” imbuhnya.
Koordinasi tersebut diperlukan untuk mengatasi isu-isu lintas sektor yang mempengaruhi pangan dan gizi.
Disamping itu, Pemkab Tapsel juga berkomitmen untuk menciptakan platform atau portal informasi yang dapat diakses oleh masyarakat, petani, dan pemangku kepentingan lainnya untuk mengakses informasi terkini tentang kebijakan, praktik pertanian terbaik, dan program gizi yang tersedia.
Bupati juga menambahkan bahwa Pemkab Tapsel akan mendorong penerapan teknologi informasi dalam manajemen pertanian dan distribusi pangan, termasuk sistem informasi geografis (GIS) untuk pemetaan pertanian dan monitoring distribusi pangan.
Terkait ketersediaan gizi yang beragam, bergizi, seimbang dan aman akan mengurangi jumlah anak risiko stunting. Kita memiliki pengalaman berharga sehingga penanganan stunting dapat kita tangani bersama.
Untuk penanganan stunting, saya perintahkan dinas terkait untuk bekerja keras agar angka stunting di Tapsel menurun, tentunya tidak sedikit kendala yang kita hadapi, namun kita semua mampu melewatinya dan menyelesaikannya dengan kerjasama dan kekompakan yang baik, ujar Dolly.
Alhamdulillah, pada Harganas ke-30 tingkat Provinsi Sumut tahun 2023, Kabupaten Tapsel, berhasil meraih juara III pelaksana audit kasus stunting tingkat Provinsi Sumut dan terbaik III kategori laporan narasi tim percepatan penurunan stunting semester I.
Lanjut Dolly, walaupun demikian ini belum sepenuhnya berakhir. Target Tapsel adalah bagaimana anak-anak stunted itu kembali sehat agar tidak ada lagi anak-anak Tapsel yang terkena stunting.
Sementara itu, Kepala Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam, Tarsudi menyampaikan RAD-PG merupakan dokumen perencanaan yang memuat strategi dan intervensi yang komprehensif untuk meningkatkan ketahanan pangan dan gizi di daerah.
Sehingga dalam penyusunannya harus melibatkan berbagai pemangku kepentingan dimulai dari Pemerintah Daerah, Akademisi, sektor swasta, organisasi masyarakat sipil dan juga masyarakat itu sendiri.
“Saya yakin, dengan semangat kolaborasi dan sinergi dari semua pihak, RAD-PG ini dapat menjadi instrumen yang efektif untuk mewujudkan daerah yang bebas dari kelaparan dan gizi buruk,” harapnya.
Ia juga menjelaskan bahwa aspek gizi juga menjadi fokus utama. Dimana kekurangan gizi dapat berdampak serius pada pertumbuhan dan perkembangan manusia, terutama anak-anak.
Oleh karenanya perlu ada upaya konkret untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pola makan seimbang dan bergizi.
“Program pemberian makanan tambahan dan edukasi gizi dapat menjadi langkah-langkah strategis untuk mencapai tujuan ini,” pungkasnya. (FHG)