Acara penutupan juga disaksikan Kepala Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Bekasi Herman Bija, Kepala Disnakertrans Batola Muhammad Hasbi, para undangan.
Kepala BBPLK Bekasi Herman Bija mengapresiasi Pemkab Batola telah memberikan perhatian besar untuk pengembangan sumber daya manusia melalui pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) dan mengisinya dengan berbagai kegiatan yang mampu meningkatkan skill dan kreativitas SDM.
“Kita tidak akan bisa hanya berpegang pada sumber daya alam. Untuk itu SDM-nya pun harus dibekali berbagai kemampuan. Terlaksananya program semacam ini menunjukkan kementerian dan pemerintah daerah hadir di tengah masyarakat yang memerlukan bekal keterampilan,” tambahnya.
Salah seorang peserta pelatihan dari Kecamatan Belawang Gusti Sriyani mengaku, sangat senang bisa mengikuti pelatihan digelar di BLK Batola tersebut.
Mengingat, lanjut peserta keterampilan menjahit ini, selain mendapatkan keterampilan juga dapat menjadi ajang berbagi keterampilan untuk mengembangkan usaha di daerah masing-masing.
“Saya sangat bersyukur bisa mengikuti pelatihan yang menyenangkan ini,” ucapnya sembari mengutarakan, instruktur atau trainer-nya juga bagus-bagus.
Sementara, Kepala Disnakertrans Batola Muhammad Hasbi mengatakan, antusias masyarakat mengikuti diklat diselenggarakan UPTD BLK sangat tinggi.
Menurut dia, itu terlihat dari banyaknya peserta yang mendaftar, kendati tetap menyesuaikan kapasitas dimiliki.
Untuk tahun 2021, sebutnya, terdapat 194 pendaftar, namun yang dilatih 128 orang dan yang lulus mencapai 120 orang.
“Mereka yang lulus dan telah memperoleh keterampilan seperti service sepeda motor konvensional, menjahit, operator komputer dan pembuatan kue ini 67 persen di diantaranya terserap di dunia kerja,” katanya.
Terpisah, Bupati Batola Hj Noormiliyani AS sangat menyambut baik program pelatihan yang dilaksanakan tersebut.
Dia mengistilahkan, BLK sebagai kampus mengingat usai mengikuti diklat peserta akan memiliki tambahan ilmu dan keterampilan untuk bisa bersaing di dunia kerja.
“Bagi saya BLK ini sebagai kampus, karena setelah keluar peserta bisa terjun ke dunia kerja, bahkan dunia usaha,” ucap peraih penghargaan Leader of Rural Development oleh media nasional ini.
Di kesempatan penutupan Diklat Vokasi tahap pertama tahun 2021 BLK ini, Noormiliyani juga mengajak pihak BLK mensyaratkan vaksinasi sebagai pendaftaran mengingat cakupan vaksinasi di Batola yang masih rendah.
“Saya rasa setiap pelatihan semacam ini dapat disyaratkan kewajiban vaksin agar selain dapat memberikan keamanan peserta juga dapat meningkatkan angka capaian vaksinasi yang ada,” katanya.
Apalagi, tambah Noormiliyani, pemerintah telah menarget hingga akhir Desember 2021 cakupan vaksinasi di setiap daerah harus 70 persen, sehingga menuntut keterlibatan semua pihak dalam menggencarkannya.
Acara penutupan Diklat di BLK Batola tersebut juga ditandai dengan penyerahan sertifikat kepada para peserta dan dilanjutkan dengan penanaman pohon kelapa oleh Bupati Batola Hj Noormiliyani, Kepala BBPLK Bekasi Herman Bija, Kadisnakertrans Muhammad Hasbi, pihak BLK dan lainnya.(Liputan 4.com).
Berita dengan Judul: Bupati Batola Istilahkan BLK Sebagai Tempat Kampus pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com oleh Reporter : Irwan Saputra