Brukk!!! Proyek TPT Yang Baru Selesai Dibangun Di Desa Babakan Peuteuy Cicalengka Sudah Ambruk

INFAKTA.COM, BANDUNG – Proyek pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) di Kampung Urug RW.05, Desa Babakan Peuteuy, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung yang pekerjaannya baru selesai dilaksanakan, sudah ambruk. Minggu (11/09/2022).

Kejadian ambruknya TPT tersebut, sekitar pukul 15.00 WIB pada hari Minggu tanggal 11 September 2022.


Warga menduga, ambruknya proyek TPT tersebut akibat pekerjaan tidak sesuai spesifikasi, dimana kurangnya penggunaan semen pada bangunan TPT sehingga terjadi kegagalan konstruksi.

“ Diduga akibat pengerjaan yang tidak sesuai spesifikasi, dimana beban tanah sangat besar tetapi konstruksinya tidak sesuai karena kurangnya penggunaan semen pada bangunan TPT nya. Akibatnya bisa lihat sendiri baru beberapa minggu saja selesai dibangun, TPT tersebut sudah ambruk,” tutur warga.

Lanjut warga, sebagai penerima manfaat, kami warga masyarakat sangat kecewa sekali atas pekerjaan TPT tersebut, padahal setiap pekerjaan pasti sudah ada pengawas dan konsultannya, terus mereka selama pekerjaan berlangsung kemana saja apakah ikut mengawasi atau tidak?.

Ket : Tampak disisi lain bangunan TPT belah

 

Kalau pekerjaan sesuai spesifikasi dan pengawasannya benar-benar dilakukan, kata Warga, mungkin tidak akan kejadian seperti ini, baru beberapa minggu selesai dibangun sudah ambruk.

Sementara itu, terkait ambruknya TPT ini, pihak PUTR Cicalengka ketika di hubungi via WhatsApp dan juga chat, belum memberikan tanggapannya.

Sedangkan pelaksana lapangan, Budi, mengatakan bahwa terkait ambruknya TPT tersebut, pihaknya akan bertanggung jawab untuk memperbaikinya.

” Kami pasti akan bertanggung jawab untuk segera memperbaiki ambruknya TPT tersebut, walaupun secara matematis kami rugi karena mengerjakan dua kali, tetapi sudah menjadi kewajiban kami, ” kata Budi.

Budi melanjutkan, kejadian tersebut terjadi karena faktor alam, dimana faktor alam susah untuk di prediksi, dan kita tidak bisa menentangnya. Kondisi hujan yang terus mengguyur menyebabkan air turun begitu deras menghantam bangunan TPT tersebut.

Sampai saat ini, tegas Budi, kita belum dibayar karena belum PHO, sehingga kita akan secepatnya memperbaiki ambruknya TPT tersebut. Bahkan setelah kejadian, sudah ada tiga orang pekerja kita yang diturunkan untuk membereskan batu yang berserakan di lokasi TPT ambruk tersebut.

Semoga hal ini menjadi bahan pelajaran bagi siapapun terkait pembangunan fisik apapun, untuk memperhatikan semua aspek dalam pelaksanaan pembangunan di lapangan. Sehingga tidak membawa dampak kerugian bagi masyarakat sebagai penerima manfaat.

Di harapkan kepada pihak-pihak terkait ( pengawas dan konsultan ) dapat segera memberikan klarifikasi nya terkait kejadian ambruknya bangunan TPT di Desa Babakan Peuteuy tersebut. (INFAKTA.com // Kuswandi, Asep Bubu )