Liputan4.com, Palembang – BPOM kota Palembang Gelar Monitoring dan evaluasi kegiatan terpadu Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS), Gerakan Keamanan Pangan Desa (GKPD) dan pasar aman, dilaksanakan di hotel Beston Palembang, kamis (1/12/22).
Hadir dalam kegiatan wakil walikota Palembang Fitrianti Agustinda sekaligus membuka secara resmi kegiatan monitoring dan evaluasi. Dalam wawancara awak media wakil walikota menerangkan.
“Apa yang sudah digagas oleh BPOM ini betul-betul mendatangkan hasil, bahwa nantinya semuanya harus betul-betul dalam kondisi aman kami bersyukur sekali ya dengan kehadiran BPOM terutama untuk di kota Palembang saat ini sendiri sudah menunjukkan hasil yang sangat memuaskan sekali, kami tidak lagi menemukan tahu yang berformalin kami tidak lagi menemukan mie yang mengandung formalin atau juga makanan-makanan yang mengandung rhodamin, bahkan kemarin juga kita dapat kasus sirup ya Alhamdulillah begitu cepatnya BPOM menindak lanjuti segala sesuatunya dan ini tentu mendatangkan rasa aman saya terutama masyarakat kota Palembang”, kata wakil walikota Palembang.
Kegiatan monitoring dan evaluasi diikuti oleh 4 kabupaten kota yang ada di provinsi Sumatera Selatan yaitu Kota Palembang, kota Prabumulih, Kabupaten Muba dan dan Kabupaten OKI.
Kepala BPOM Kota Palembang Drs. Zulkifli, Apt., Menjelaskan terkait sidak salah satu pasar dengan dengan ibu Wawako beberapa waktu lalu ditemukan adanya peredaran terasi yang mengandung pewarna tekstil yang membahayakan memberikan keterangannya.
“Kita tanya dengan pedagang dari mana sumbernya pembuatan terasi ada di Tulung Selapan, kita datang ke Tulung Selapan ya sampai ke pembuatnya di sungai Kong 5 jam dari Tulung Selapan. Ternyata kita temukan tapi kita berikan solusi untuk mengganti pewarna yang boleh itu pewarna makanan artinya persoalan pewarna pada saat ini bisa diselesaikan asal pemerintah hadir dan masyarakat terlindungi”, terang kepala BPOM Palembang.
Untuk diketahui pembuatan terasi di Sumatera Selatan ini hanya dua yaitu Sungai Kong yang berada di Tulung Selapan dan Sungai Bungin yang berlokasi di Sungsang.
Lebih lanjut dikatakan oleh kepala BPOM Zulkifli dengan adanya penemuan yang dilakukan oleh masyarakat memproduksi terasi rumahan yang ada di dua lokasi kita beri pembinaan dan solusi terlebih dahulu.
“kita beri solusi dan pembinaan kepada mereka agar tidak menggunakan pewarna tekstil yang berbahaya bagi kesehatan dan tubuh”, pungkasnya.
Berita dengan Judul: BPOM Palembang Gelar Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Terpadu PJAS, GKPD dan Pasar Aman pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com. oleh Reporter : Irwanto