Amerika Serikat menjanjikan hadiah fantastis bagi siapa saja yang berhasil menemukan bos kartel asal Guatemala. Hadiah berupa uang tunai yang ditawarkan dua kali lipat lebih besar daripada hadiah sayembara menangkap putra Joaquin ‘El Chapo’ Guzman, lebih dikenal Los Chapitos, sebesar US$5 juta (Rp71,8 miliar) untuk masing-masing anak pada Desember 2021.
Dipimpin Eugenio Darío Molina-López “Molina”, geng kriminal Los Huistas dinyatakan sebagai pemasok narkoba utama bagi dua kartel terbesar di Meksiko: Kartel Sinaloa dan Kartel Jalisco Generasi Baru (CJNG).
Kementerian Luar Negeri, Kehakiman dan Keuangan AS juga menjatuhkan sanksi pada beberapa anggota Los Huistas karena telah “mengancam keselamatan rakyat AS dan Guatemala”.
Tindakan tersebut mencerminkan ambisi kartel Meksiko dalam memperkuat operasi mereka di Amerika Tengah—lokasi strategis pembudidayaan dan pengangkutan narkoba ke AS dan Eropa—serta betapa besarnya pengaruh rekan-rekan kriminal mereka di kawasan ini.
“Sindikat narkoba Los Huistas menyelundupkan obat-obatan terlarang yang mematikan, seperti kokain, metamfetamin dan heroin, dari Guatemala ke Meksiko, yang kemudian diedarkan ke berbagai daerah di Amerika Serikat,” ujar Brian E. Nelson, wakil menteri keuangan untuk urusan terorisme dan intelijen keuangan, dalam keterangan pers.
“Los Huistas mengendalikan ladang budidaya opium di kawasan pegunungan yang membentang hingga ke Huehuetenango dan San Marcos di Guatemala, dan telah mengimpor bahan kimia prekursor dari Tiongkok untuk memproduksi metamfetamin,” demikian bunyi pernyataan Kementerian Keuangan AS.
Dua anggota yang berpengaruh di Los Huistas, Aler Baldomero Samayoa-Recinos alias “Chicharra” dan menantunya Freddy Arnoldo Salazar Flores, dikenakan sanksi terpisah terkait “penyelundupan berton-ton kokain dari Amerika Selatan dan Tengah ke Meksiko, dan berakhir di Amerika Serikat.” Menariknya, Flores saat ini menjabat sebagai anggota kongres di Parlemen Amerika Tengah.
Organisasi Los Huistas bisa berkembang selama 10 tahun terakhir berkat hubungan politik yang kuat.
Pemerintah Guatemala terkenal korup. Kejaksaan Agung mengungkapkan Henry Hernández, yang merupakan saudara wakil presiden Kongres Guatemala Sofía Jeanetth Hernández, ditangkap awal 2021 atas tuduhan membantu Los Huistas melakukan pencucian uang. Dia tewas dalam baku tembak yang pecah selama pertandingan sepakbola di Guatemala pada Januari lalu. Filomeno Hernández yang masih saudara kandungnya juga dituduh melakukan pencucian uang untuk Los Huistas pada 2021. Surat kabar nasional Guatemala El Periodico melaporkan modus pencucian uang keduanya dilancarkan dengan menjalankan berbagai bisnis di dalam negeri.
Sofía Hernández mengaku tak tahu-menahu soal keterlibatan saudara laki-lakinya dalam tindakan kriminal.
Laporan tahun 2020 yang diterbitkan Pusat Investigasi Internasional Kolombia terhadap perdagangan narkoba Maritim menyebutkan, Kartel Sinaloa dan CJNG sudah lama memperebutkan kendali produksi dan transportasi narkoba di Guatemala.