Keerom, Liputan4 – Kagiatan pertemuan hari ini sebenarnya representase dari Konfrensi Besar Masyarakat Adat Papua (KABEMAP) di Kaimana, salah satu poin dari hasil Kabemap, di mana perlu ada keseragaman konfrensi pada Dewan Adat Daerah yang ada di tujuh Wilayah Adat Papua.
Sehingga kegiatan pertemuan yang telah di lakukan ini, merupakan sebuah persiapan menuju konfrensi. Awalnya kita mau lakukan konfrensi tetapi karena belum adanya berbagai kesiapan sehingga kami menunda kegiatan yang di maksud.
Hal itu di Utarakan Sekertaris Umum Dewan Adat Keerom (DAK) Laurens Borotian usai pertemuan bersama masyarakat adat di Arso Grand Hotel (Senin, 25/4/2022)
Kata Sekum DAK, Dari representasi memang sudah ada dukungan dari setiap Dewan Adat Suku, sehingga untuk lebih mematangkannya kami telah diskusi untuk menunda kegiatan Konfrensi ini hingga minggu kedua bulan mei.
Apa yang kami lakukan ini bukan semata mata mencari perhatian atau kepentingan apapun namun kita menegakkan representase masyarakat adat.
Masyarakat adat di setiap suku ini butuh pelayanan, bahkan pendampingan dari organisasi atau lembaga adat, karena masih banyak maslah yang terjadi di sana, namun hingga saat ini belum ada konsulidasi. Ujar SekUm DAK
Menurutnya, Konfrensi V yang kita lakukan ini bertujuan untuk, konsulidasi masyarakat adat dan kita memperbaiki semua, sehingga kedepan dewan adat ini bukanlah wadah untuk kita mencari kepentingan apapun termasuk mengklaim kepentingan politik kedepan
Dewan adat fungsinya fleksibel sehingga dalam pengambilan keputusann, Dewan Adat Keerom harus ada keterwakilan dari akar rumput, atau Dewan Adat Duku yang ada
Lebih lanjut Sekertaris Umum DAK ini mengatakan, Kedepan kita tetap membenahi pengurus dalam organisasi ini untuk mencari solusi sebagai jawaban atas masalah yang sedang terjadi. Selain itu yang tak kalah pentingnya adalah pemetaan suku suku, marga marga, dan lainnya di setiap wilayah Dewan Adat Suku (DAS)
Ada sejumlah persoalan, contohnya Persoalan antara Senggi dengan Waris yang sampai saat ini belum selesai. Sebuah catatan penting, bahwa konflik itu masih berkepanjangan, Akibat dari kesalahan Dewan Adat Keerom yang tak segera mediasi untuk membangun perdamaian di tengah tengah masyarakat adat yang sedang konflik.
Star awalnya dalam melakukan berbagai kegiatan itu salah maka sampai pada akhirpun akan salah. Dengan demikian di sini kami tidak saling menyalahkan namun mari kita perbaiki sama sama
Perlu saya katakan bahwa, Kegiatan yang kami lakukan ini tanpa di boncengi kepentingan apapun, kami murnih ingin membenahi pengurus Dewan Adat Keerom yang saat ini tidak berjalan baik
Selain itu, kegiatan yang kita lakukan ini di dasari pada konfrensi besar Masyarakat Adat Papua di Kaimana, sehingga kita tetap bersatu karena kekuatan kita hanya melalui Dewan Adat Keerom.
Berita dengan Judul: Benahi Dewan Adat Keerom, Solusi Membangun Kekuatan Menuju Perubahan pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com. oleh Reporter : FERRY NABAR
