Dalam momen yang jarang terjadi, media resmi pemerintah Rusia mengakui petinggi militernya terbunuh di garis depan dalam upaya aneksasi Ukraina. Jenderal Roman Kutuzov dilaporkan tewas pada 5 Juni 2022, dalam kontak senjata di kawasan Donbas, sebelah timur Ukraina.
Kutuzov, menurut laporan jurnalis kantor berita Rossiya Segodnya yang dikelola langsung Kremlin, tewas ketika memimpin divisi infantri angkatan darat di Donbas. Alexander Sladkov, jurnalis yang melaporkan tewasnya Kutuzov, mengonfirmasi kabar tersebut lewat aplikasi Telegram.
Selama invasi Ukraina berlangsung sejak Februari lalu, pemerintah Rusia tidak pernah terbuka mengungkap angka kematian prajurit maupun perwira tinggi. Namun militer Ukraina mengklaim bila mereka sudah berhasil menewaskan 13 komandan Rusia setingkat jenderal sepanjang konflik berlangsung. Kutuzov menjadi jenderal Rusia ke-14 yang tewas akibat kontak senjata dengan militer Ukraina.
Militer Ukraina, lewat postingan di Facebook, turut mengabarkan keberhasilan prajurit mereka di lapangan menghabisi petinggi pasukan infanteri Republik Donbas tersebut. “Mayor Jenderal Roman Kutuzov berhasil kita de-nazifikasi dan de-militerisasi secara permanen,” tulis caption postingan Ukraina itu, mengolok slogan yang sering dipakai Vladimir Putin soal Nazi di Ukraina, yang menjadi alasan negaranya melakukan invasi.
Kutuzov terpaksa turun sendiri ke garis depan, karena infantri Ukraina berhasil merebut beberapa kota kunci di kawasan Donbas, yang selama delapan tahun terakhir berusaha memerdekakan diri dari Ukraina, untuk bergabung dengan Rusia.
Menurut keterangan Dmitry Ivanov, salah satu perwira Angkatan Laut Ukraina yang memantau situasi di Donbas, Kutuzov tewas di Donetsk. Saat itu, perwira bawahannya nyaris semua tewas. “Alhasil, Kutuzov sendiri harus turun ke garis depan,” ujar Ivanov.
Menurut klaim pemerintah Ukraina, prajurit mereka berhasil menewaskan 31.250 tentara Rusia dari berbagai tingkat kepangkatan sejak Maret 2022 sampai sekarang. Namun data itu sulit diverifikasi, terlebih Rusia menolak berkomentar mengenai jalannya perang ke media massa.