Berita  

Baru Diresmikan, Besi Jembatan Gantung di Bangka Sudah Dibawa Kabur Maling

baru-diresmikan,-besi-jembatan-gantung-di-bangka-sudah-dibawa-kabur-maling

Indonesia harusnya sudah familier sama kasus pencurian material jembatan publik yang baru dibangun, namun pencurian model ini terus-terusan terjadi. Kasus terbaru terjadi di Kota Pangkalpinang, Pulau Bangka. Wali Kota Pangkalpinang Maulan Aklil merilis kabar bahwa tiga bagian kawat sling besi Jerambah (arti harfiahnya ‘jembatan’) Gantung Air Kerabut baru aja hilang digondol maling.

“Barulah seumur jagung, tiga sling jembatan Jerambah Gantung hilang. Tolong siapa yang tahu siapa yang jahil ini sampaikan pada kami,” kata Maulan dilansir Kompas. Maulan menduga pelaku sebenarnya berniat mengambil seluruh rangkaian sling yang terpasang di sisi jembatan, namun kesulitan dan memutuskan membawa pulang tiga bagian saja. Saat ini, Kasat Reskrim Polres Pangkalpinang Adi Putra mengaku sedang menyelidiki kasus. 


Baru diresmikan pada 4 Maret 2021, jembatan Air Kerabut ini adalah jalur penghubung Pangkalpinang dengan Kabupaten Bangka. Pencurian bukanlah masalah pertama jembatan ini sebab pada Oktober tahun lalu, pembangunannya sempat disorot gara-gara ambruk di tengah jalan dan membuat dua orang luka ringan. Proyek dikerjakan sejak 22 April 2020 oleh PT Karya Mulia Nugraha menggunakan APBD Kota Pangkalpinang senilai Rp25,9 miliar.

Kayak udah kami bilang tadi, komponen jembatan dimaling adalah hal rutin di Indonesia. Di Pekanbaru, Riau, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pusing bukan main setelah mengetahui ratusan baut Jembatan Siak IV hilang dicuri, April 2019. Masalah makin runyam saat baut tersebut tidak dijual di pasaran sehingga untuk menggantinya butuh waktu karena harus pesan. 

“[Pencurian baut] ini berpengaruh terhadap kekuatan jembatan. Kalau memang nanti membahayakan, maka kita akan tutup sementara. Bingung kita melihat kondisi ini. Kok tidak ada rasa memiliki. Kemarin penangkal petir juga hilang, tapi sudah kita ganti,” kata Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Riau Yunnas Haris, dilansir Republika. “Kita kan tidak bisa awasi 24 jam. Memang kita awasi, tapi lengah saja sedikit, baut-baut itu langsung dicuri, padahal besinya itu kan tertanam.” 

Keluhan kemalingan terjadi pada April, padahal jembatan baru dioperasikan sebulan sebelumnya. Makin nyesek karena butuh 10 tahun untuk bikin jembatan ini bisa dipakai, menghabiskan biaya Rp483,68 miliar. Jembatan Siak IV memiliki panjang 800 meter dengan tinggi 75 meter, menghubungkan Kota Pekanbaru dengan Pekanbaru Utara. Kalau masih kurang nyesek, material jembatan yang dicuri itu bobotnya mencapai 1 ton. Tukang embatnya adalah dua pemuda yang make duit penjualan besi buat judi online dan beli sabu. Hadeh.

Pindah ke Sumatera Selatan, tahun lalu Satreskrim Polrestabes Palembang dipaksa menyelidiki hilangnya 33 besi pembatas di Jembatan Ampera. Sebenarnya ada kamera pengintai terpasang di jembatan megah nan populer tersebut, namun Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Sumatera Selatan mengatakan kebetulan kamera dalam proses perbaikan saat pencurian terjadi. Hm….

“Kami pastikan itu kejadian bukan dirusak, melainkan dugaan dicuri orang. Sekarang, kita sedang melakukan penyidikan untuk mencari pelakunya. Kalau ditabrak atau semacamnya, pasti akan ada jejak bekas tabrakan, tapi ini tidak ada. Besi itu kemungkinan dicabut menggunakan alat yang telah disiapkan,” ujar Kapolrestabes Palembang Anom Setiyadji. Total kerugian disebut sekitar Rp30-40 juta.

Nyuruh pencuri pake otak emang imbauan yang salah, tapi khusus di Indonesia emang pencurinya kebangetan. Mencuri material jembatan jelas-jelas bisa membahayakan orang tak berdosa. Tapi yang lebih tega ternyata ada. Alat pendeteksi gempa dan tsunami di Palu juga pernah disikat maling.