Infakta,com EBAK- Pasca terjadinya bencana banjir di wilayah Desa Cibareno Kecamatan Cilograng Kabupaten Lebak-Banten mengakibatkan beberapa pasilitas umum hancur, salahsatunya jembatan gantung yang ada di dua titik.
Kepala desa Cibareno Erik wimansyah mengatakan, jembatan gantung yang merupakan penghubung antara Kampung Batu Nunggul dengan Kampung Cilumayan yang juga masuk wilayah Jawa Barat butuh cepat dibangun kembali.untuk jembatan gantung yang berada di Desa Cibareno ini, karena merupakan akses jalan utama warga dari dua kampung tersebut, kata Erik. Rabu (12/10/2022).
Dikatakan, Erik pihaknya sudah berkoordinasi dengan Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Cilograng dalam upaya percepatan renovasi jembatan gantung ini, sebab sejak jembatan ini putus pada Jumat, (9/10) warga yang hendak menyeberang nekat melintasi aliran sungai yang cukup deras dan ini tentunya mengancam keselamatan warga.”
“Keberadaan jembatan ini cukup vital bagi warga di dua kampung itu karena tidak hanya mengganggu aktivitas perekonomian, tetapi juga pendidikan dan lainnya, pungkas Erik.
Ditempat terpisah Camat Cilograng Suhendi Mengatakan Dengan terjadinya bencana banjir khususnya di kecamatan Cilograng itu ada beberapa desa yang mengalami kerusakan infrastruktur, diantaranya desa Cikatomas desa Cibareno, yang mengakibatkan beberapa infrastruktur terkuras oleh deras air, bahkan jembatan gantung yang menyambungkan Kampung Batu nunggul dengan Cilumayan Jawa barat pun kini sudah tidak bisa digunakan karena putus, akibat terbawa arus. yang kedua TPT bronjong di kampung bantarkalapak kurang lebih 12 meter juga ambruk ke bawah air sehingga ini juga akan mengakibatkan abrasi berbahaya untuk itu untuk masyarakat. Ucapnya
Lanjut Camat,Kami mohon pada pihak kementerian PUPR bisa membantu membuatkan jembatan penghubung antara Banten dan Jawa barat tersebut, karena jembatan tersebut sangat di perlukan oleh masyarakat baik untuk pertanian maupun untuk menghubungkan antara desa Cibareno dengan kampung Cilumayan di wilayah Jawa Barat.untuk jembatan gantung boleh permanen maunya, ucap Camat.
“Mudah-mudahan ke depan jembatan yang menghubungkan dua provinsi ini antara banten dengan Jawa barat bisa segera di bangun karena ini tentunya kewenangannya ini adalah PUPR Provinsi Banten i atau pusat,. Pungkasnya,
Sementara, tokoh masyarakat setempat Arip mengatakan jembatan ini merupakan akses utama warga, pasca-terputus masyarakat terpaksa harus menyeberangi sungai karena jika memutar cukup jauh.
Untuk siang hari dan kondisi arus sungai tidak deras warga masih bisa melaluinya. Jembatan ini merupakan akses perhubungan 24 jam warga, setelah terputus aktivitas sangat terganggu, tambahnya.
Maka dari itu, warga setempat berharap pemerintah bisa segera membangun kembali jembatan itu atau membuat jembatan sementara agar aktivitas masyarakat kembali normal, selain itu ia pun khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan jika warga menyeberang dengan cara melintasi aliran sungai. (Riki/Hs)