Disney bekerja sama dengan tujuh studio anime dari Jepang untuk menghadirkan sisi lain dunia Star Wars. Kita tahu, opera luar angkasa ini sudah lekat citranya dengan cerita yang dibuat oleh tim LucasFilm bertahun-tahun. Alhasil, menarik menantikan sudut pandang berbeda dari kreator asal Jepang saat menceritakan saga Star Wars.
Proyek anime yang diberi nama Visions ini akan tayang pada 22 September 2021 di platform streaming Disney+. Cerita-cerita dari tujuh anime tersebut diklaim bakal melengkapi cerita dari trilogi pamungkas Star Wars yang terakhir tayang pada 2019.
Disney mungkin sadar sebagian penggemar penasaran seperti apa strategi mereka dalam berkolaborasi dengan studio anime Jepang saat menggarap Star Wars. Karenanya, Disney merilis video behind the scene proses kolaborasi tersebut. Dari video itu, kita jadi tahu kalau tujuh anime itu akan berdurasi pendek dan memperkenalkan karakter yang sepenuhnya baru, tapi masih menjadi bagian dari semesta cerita Star Wars.
“Sejak awal, cerita yang muncul di Star Wars terasa dekat dengan mitologi khas Jepang. Dan kita tahu, George Lucas sendiri terpengaruh oleh film-film sutradara legendaris Akira Kurosawa. Alhasil, kolaborasi ini sebetulnya sangat layak terjadi,” demikian pertanyaan tertulis dari Disney. Sedikit catatan, Lucas sebagai kreator Star Wars, memang mengaku terinspirasi film Kurosawa berjudul The Hidden Fortress yang beberapa elemen plotnya dipinjam menjadi plot utama A New Hope, film pertama saga Star Wars.
Tujuh studio anime yang terlibat dalam proyek ini, beserta judul tiap anime pendeknya sebagai berikut:
Kamikaze Douga – **The Duel *Geno Studio – *Lop and Ochō
*Studio Colorido – *Tatooine Rhapsody
*Trigger – The Twins and *The Elder
*Kinema Citrus – The Village BrideScience Saru – Akakiri and *T0-B1
**Production IG – The Ninth Jedi
Mungkin yang patut disorot adalah The Elder, dari Studio Trigger. Anime tersebut merupakan karya terakhir sutradara Masahiko Ōtsuka sebelum pensiun. Ōtsuka memulai karirnya sebagai animator di Studio Ghibli, dengan salah satu perannya yang dikenang adalah menjadi asisten sutradara Pom Poko.
Kolaborasi Hollywood dan studio anime Jepang menggarap franchise ternama bukan kali ini saja terjadi. Sebelumnya, tim produksi seri The Matrix pernah mengajak beberapa studio anime menggarap The Animatrix pada 2003. Konsepnya sama seperti Visions, animator Jepang dipersilakan menafsirkan sendiri dunia Matrix menurut versi mereka.
Anime dan manga sendiri semakin populer di berbagai negara. Di Amerika Serikat, pada tahun ini, film Demon Slayer Mugen Train berhasil mencatatkan rekor box office tertinggi kedua untuk kategori animasi. Penjualan manga juga sempat melampaui penjualan komik DC ataupun Marvel. Artinya, cepat atau lambat, anime menjadi komoditas yang penting bagi pasar Amerika Serikat, tempat lahirnya Star Wars.
Kolaborasi AS-Amerika di dunia anime macam ini tampaknya akan semakin lazim. Pada awal 2021 akun Twitter Studio Ghibli membuat postingan yang terkesan sebagai rencana kolaborasi dengan Pixar, yang membuat penggemar animasi sedunia menantikan kebenarannya.
Follow i-D di Instagram dan TikTok