Liputan4.com, JAYAPURA | Menurut analisis Direktur Excecutive INES ( Indonesia Network Election Survey ) ada 2 dari 9 nama Calon Wakil Gubernur (Wagub) Provinsi Papua sebagai solusi terbaik yang akan menggantikan Alm. Klemen Tinal disisa masa periode 2018-2021.
Dalam tulisannya (27/07) Adrian Indra sebagai Direktur Excecutive INES ( Indonesia Network Election Survey) mencoba menganalis pergantian Wakil Gubernur Papua dari berbagai sudut pandang politik yang berdasarkan pada fakta dan realita yang ada di Bumi Papua.
Menurutnya dari 9 nama yang sudah beredar saat ini, sudah terlihat seberapa besar dukungan Parpol dan jumlah kursi di DPR Papua. Kondisi ini adalah kondisi REAL dari kekuatan Politik masing-masing calon Wagub, selain figur tersebut harus cocok dan bisa bekerjasama yang baik dengan Gubernur, juga harus dilihat seberapa besar kekuatan politiknya.
Karena, nantinya yang akan memilih dan menentukan adalah sidang Paripurna DPR Papua, melalui suatu voting dukungan suara. Tentunya, setelah DPR Papua menerima 2 nama yang diusulkan oleh Gubernur Papua dari 9 nama yang diusulkan oleh Partai Koalisi Papua Bangkit Jilid II
9 nama yang telah beredar hasil dari usulan Partai Koalisi Lukmen Jilid II yakni :
1. Kenius Kogoya: Partai Hanura, Golkar, PPP, PKB dan PKPI (5 Parpol/ 15 Kursi)
2. Yunus Wonda: Partai Demokrat, PPP, PKPI (3 Parpol/ 11 Kursi)2.
3. Befa Yigibalom: Partai NasDem dan PKS (2 Parpol/ 11 Kursi)
4. Abock Busup: PAN dan PPP (2 Parpol/ 9 Kursi)
5. Yansen Tinal: Golkar (1 Parpol/ 6 Kursi)
6. Paulus Waterpauw: Golkar (1 Parpol/ 6 Kursi)6.
7. Jhon Tabo: Golkar (1 Parpol/ 6 Kursi)
8. Paskalis Kosai: Golkar (1 Parpol/ 6 Kursi)
9. Ones Pahabol: Golkar (1 Parpol/ 6 Kursi)
Dari 9 nama ini, Adrian Indra coba memperkecilnya menjadi 3 besar peraih suara dukungan yang terbesar yaitu: Kenius Kogoya, Yunus Wonda dan Befa Yigibalom yang juga merupakan kader-kader didikan dari Lukas Enembe sejak kurang lebih selama 10 tahun ini yang sudah sangat teruji dan terbukti bisa bekerjasama dan bisa menterjemahkan segala kebijakan Lukas Enembe.
Yunus Wonda saat ini mempunyai beberapa kedudukan yang sangat strategis yakni sebagai Wakil Ketua DPR Papua dan juga ketua PB PON XX Papua selain itu ia juga digadang-gadang akan menjadi ketua DPD Partai Demokrat Papua nantinya.
Menurut Adrian Indra karena Yunus Wonda memiliki banyak jabatan penting tersebut maka alangkah lebih efektif bila tetap mengawal kebijakan Lukas Enembe di DPR Papua dan juga nantinya fokus menjadi Ketua DPD Partai Demokrat Papua.
Jika Gubernurnya dari Partai Demokrat dan wakilnya juga dari Partai Demokrat, hal ini kurang elok dalam suatu Komitmen Partai Politik yang berkoalisi.
Direktur Excecutive INES memberikan solusi terbaik yang menjadi jalan tengah untuk Gubernur Papua dalam mengajukan 2 nama ke DPR Papua yakni Kenius Kogoya dan Befa Yigibalom, yang menurutnya hal ini menggambarkan bahwa Pemerintahan di Provinsi Papua merupakan perpaduan kekuatan antara Partai Demokrat dan Partai Koalisi lainnya.
Dengan demikian akan menjadi fair sesuai dengan kaidah Politik suatu Partai Koalisi dan akan menjadi suatu contoh pendidikan politik yang baik bagi masyarakat Papua. Setiap kebijakan Politik akan dicatat dalam sejarah pembangunan dan Perpolitikan Papua.
Kita semua, wajib untuk memberikan masukan kepada Gubernur Papua, akan suatu kebijakan politik dan konsekuensi apa dari suatu kebijakan Politik tersebut. Memang, tidak bisa dipungkiri bahwa didalam menentukan kebijakan terhadap siapa calon Wakil Gubernur Papua adalah kewenangan dari Gubernur Papua.
Namun alangkah bijaknya jika kewenangan itu dipergunakan sesuai dengan Norma dan Kaidah serta Etika didalam Berkoalisi dengan beberapa Partai Politik yang lain.
Gubernur Papua sebagai Politikus yang berpengalaman tentunya sudah memperhitungkan semua resikonya terhadap kebijakan Politik yang akan diambilnya dalam menentukan siapa Calon Wakil Gubernur Papua yang terbaik untuk bisa mendampinginya.
Pada tahun 2024, Papua akan melaksanakan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, kader pemimpin masa depan Papua sebagai penerus tongkat estafet Lukas Enembe, memang harus disiapkan dari sekarang. Memang benar, calon yang berpotensi untuk meneruskan kepemimpinan LE di tahun 2024 ada pada 3 orang ini yaitu Kenius Kogoya, Yunus Wonda dan Befa Yigibalom.
Pendapat diatas merupakan analisis dari Adrian Indra sebagai Direktur Excecutive INES ( Indonesia Network Election Survey) yang dibuat berdasarkan data hasil dukungan Partai Politik Koalisi Papua Bangkit Jilid II dan juga dari berita dinamika-dinamika Politik yang ada ditanah Papua, khususnya tentang pemilihan calon Wakil Guibernur Papua yang tepat untuk mendampingi Lukas Enembe disisa masa jabatannya.
(Akim/Makatita)
Berita dengan Judul: Analisis INES: 2 Nama Ini Menjadi Solusi Terbaik Dalam Mengusulkan Cawagub Papua ke DPR pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com oleh Reporter : Redaksi Jayapura