Liputan4.Com, Jeneponto_ Kondisi sosial di Kabupaten Jeneponto sulawesi selatan memang selalu jadi sorotan publik, amburadulnya data DTKS dianggap penyebab utama banyak bansos salah sasaran maupun tidak terakomodirnya keluarga yang masuk kategori layak menerima,03/05/22.
Sebut saja Aidil bocah kelas 2 sekolah dasar asal lingungan Bontoa kelurahan Tonro kassi timur kecamatan Tamalatea kab Jeneponto ini harus jadi penonton saat kebanyakan anak seusianya menerima bantuan sosial (bansos).
Aidil sejak masih bayi di tinggal wafat sang Ayah dan ditinggalkan oleh ibunya di rumah neneknya, mirisnya sang nenek hidup serba kekurangan dan sakit sakitan dimana paman aidil yang tidak sempat mengenyam bangku sekolah juga kerja serabutan.
Paman Aidil atas nama Lukman saat ditemui awak media mengatakan berharap dapat perhatian sosial dari pemerintah seperti orang orang miskin pada umumnya,” banyak orang datang minta kartu keluarga tapi tidak pernahja dapat bantuan,” tuturnya.
Nenek Aidil juga keluhkan kondisinya yang sakit namun harus merawat cucunya yang masih belia tersebut, sejak di tinggal mati anak dan suaminyanya Nenek Deri hanya habiskan waktunya di rumah berjuang untuk sembuh.
Nenek Deri mengaku pernah mendapat beras tahun lalu hanya sekali dan tidak pernah lagi, dan baru baru ini mendapat uang Rp. 200.000 namun dirinya mengaku tidak tahu asal dan sumber dana tersebut,” dapatka ini baru baru 200 ribu nak tapi tidak kutahu dana apa,” ucapnya bingung.
Terpisah pihak Dinas Sosial saat di konfirmasi belum merespon hal tersebut, klarifikasi dinas terkait dibutuhkan untuk meluruskan fenomena sejumlah data yang katanya pernah dapat lalu kemudian tidak dapat, hal ini tentunya mengundang tanya khalayak umum.
Berita dengan Judul: Anak Yatim Piatu Tinggal Di Rumah Neneknya Yang Renta Justru Luput Dari Bantuan Sosial pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com. oleh Reporter : Basir Hasgas
