Arsip swafoto pertama di dunia, yang lebih akrab kalian juluki ‘selfie’, diambil pertama kali pada 1839. Pelakunya adalah fotografer amatir bernama Robert Conelius, yang tinggal di Philadelphia. Namun bagi banyak sejarawan, budaya selfie benar-benar tercipta di media sosial terdongkrak Myspace yang meledak popularitasnya sejak 2003.
Tapi, sepertinya memang asumsi kedua yang benar. MySpace menciptakan tren anak muda mengekspresikan diri lewat selfie. Karena pada masa itu musik ‘emo’ amat digandrungi, alhasil selfie era MySpace jadi dominan dandanan emo. Eyeliner, poni lempar, kaos hitam, sneaker, dan bibir yang dipasangi piercing.
Swafoto macam itu sekarang sudah dianggap ketinggalan zaman. Beberapa orang bahkan malu kalau ingat pernah menghabiskan masa muda mereka berdandan jadi emo. Namun Festival When We Were Young yang digelar di Las Vegas dan mengundang band-band kejayaan era Emo dan pop punk membuktikkan fase itu tidak perlu disesali. Pengunjung When We Were Young ternyata merasakan kegembiraan karena masa muda mereka hadir kembali, meski hanya sesaat.
Alhasil, fotografer VICE Christopher Bethell mempersilakan para penonton festival tersebut memakai kameranya untuk selfie. Mereka semua diminta bikin selfie yang sebisa mungkin bisa menyerupai paras dan dandanan masa muda mereka.
Berikut beberapa hasilnya:
@emmaggarland / @christopherbethell