Berita  

Alasan Edhy Prabowo Beri Apartemen dan Mobil ke Sekretaris Perempuan: Berjiwa Sosial

alasan-edhy-prabowo-beri-apartemen-dan-mobil-ke-sekretaris-perempuan:-berjiwa-sosial

Muncul perkembangan menarik dari kasus korupsi mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, Edhy, yang jadi terdakwa kasus suap ekspor benih lobster, mengaku membiayai sewa apartemen dan kredit mobil tiga perempuan yang bekerja sebagai asisten pribadinya.

Selain itu, ia diduga jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memberi uang kepada seorang penyanyi dangdut. KPK menduga uang yang dipakai Edhy “berderma” berasal dari hasil suap.


Informasi tersebut disampaikan Edhy ketika bersaksi dalam sidang terdakwa ekspor benih lobster lainnya, Direktur PT Dua Putra Perkasa Pratama Suharjito. Persidangan berlangsung di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (17/3). Saat itu Edhy mengatakan, ia menyuruh sekretaris pribadinya yang bernama Amiril Mukminin menyewakan apartemen untuk tiga sespri Edhy lainnya, yakni model Anggia Tesalonika Kloer, Fidya Yusri, dan Putri Elok.

“Saya meminta Amiril untuk menyiapkan satu apartemen yang bisa dipakai buat bertiga. Tadinya Putri Elok karena belum berkeluarga tinggal di situ, kemudian Anggia dan Fidya Yusri, dalam pelaksanaannya Saudari Anggia seperti yang bapak lihat sekarang,” ujar Edhy ketika menjawab pertanyaan jaksa, dilansir Detik.

Anggia yang turut hadir dalam persidangan mengakui pemberian itu. “Saya disewakan apartemen sebagai akomodasi saya, karena keluarga tidak di Jakarta dan saya dari Manado. Jadi saya disewakan apartemen di Cawang,” ujarnya, dilansir Tempo.

Yang epic, Edhy juga menyuruh Amiril untuk membelikan Anggia mobil Honda HR-V. Nah, tanpa sepengetahuan Edhy, mobil tersebut berhasil didapat secara kredit atas nama Ainul Faqih. Di sinilah letak epic moment-nya karena Ainul adalah staf pribadi Iis Rosita Dewi, istri Edhy.

Saat ini KPK tengah mendalami dana yang mengalir ke perempuan-perempuan di sekitar Edhy. Penyanyi dangdut Betty Elista sendiri sudah diperiksa KPK pada Kamis pekan lalu (18/3). Namun, Edhy mengaku tidak pernah berurusan dengan penyanyi bernama Betty. “Siapa? Enggak kenal,” ujar Edhy.

Pengacara Edhy, Soesilo Aribowo, mengaku belum tahu apa urgensi Edhy membelanjakan uangnya untuk sejumlah perempuan tersebut. Tapi ia punya asumsi sendiri: karena Edhy berjiwa sosial tinggi.

“Pak Edhy ini orangnya sosialnya tinggi, teman-temannya banyak. Dia itu kalau melihat teman-temannya ada kesulitan dikit dibantulah oleh Pak Edhy,” terang Soesilo, dikutip Detik.

Kasus korupsi besar yang dilakukan figur laki-laki berulang kali membuat ada tokoh perempuan yang ikut diperiksa karena pernah menerima uang atau hadiah dari tersangka. Di antaranya ada model Vitalia Sesha yang mendapat mobil dan berlian dari terpidana korupsi impor daging sapi Ahmad Fathanah; penyanyi dangdut Evie Tamala dan IIs Dahlia yang menerima uang dari eks Ketua MK terpidana suap Akil Mochtar; dan tentu yang paling fenomenal, lima artis perempuan yang dibanjiri hadiah oleh terpidana korupsi Rp1,9 triliun, Tubagus Chaeri Wardana.

Edhy Prabowo ditangkap KPK di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng pada 25 November silam atas tuduhan menerima suap perizinan ekspor benih lobster. Sehari kemudian, KPK menetapkannya sebagai tersangka bersama enam orang lain, yakni Stafsus Menteri KKP Safri dan Andreu Pribadi Misata, pengurus perusahaan kargo ekspor lobster PT Aero Citra Kargo Siswadi, staf pribadi istri Edhy Ainul Faqih, sekretaris pribadi Edhy Amiril Mukminin, dan direktur perusahaan eksportir benih lobster PT Dua Putra Perkasa Suharjito. Hingga kini, KPK sudah menyita harta Edhy senilai Rp89,9 miliar.

Menurut pengamat kejahatan pencucian uang Yenti Garnasih, menitipkan harta kepada orang terdekat sering jadi trik pencucian uang oleh koruptor. “Modus semacam ini sudah sering dipakai oleh para koruptor. Kalau dalam jumlah besar uangnya mengatasnamakan istri mereka, orang dipercaya atau anak-anaknya. Maksudnya biar aman uangnya,” ujarnya pada Kontan, 2014 lalu.

Terkait maraknya artis-artis yang terseret kasus korupsi, ia mengingatkan masyarakat agar tidak sembarang mau menerima upah atau hadiah dengan nilai tidak wajar. “Kalau honor diterima di luar normal tarif profesional, harusnya si penerima dari awal curiga,” tambahnya.

Yah, mungkin Pak Edhy ini memang berjiwa sosial tinggi, seperti klaim pengacaranya tadi. Sekelas cari-cari alasan, tapi siapalah kita buat menilai. Nyatanya, alasan semacam itu pernah membuat Mahkamah Agung mengurangi vonis koruptor Fahmi Darmawansyah, pada Desember 2020. Argumen pengacara, bahwa hadiah mobil dari Fahmi kepada mantan kepala Lapas Sukamiskin, diterima hakim sebagai wujud kedermawanan.

Artinya motif pemberian tak wajar sebagai “derma” di sistem hukum Indonesia berpotensi mengurangi durasi penjara terpidana korupsi.