Liputan4. com, Palembang – Ditengah kesibukannya seorang petani kelapa sawit sukses Ahmat Tahir masih menyempatkan menerima awak media untuk berbincang mengenai harga buah kelapa sawit/tandan buah segar (TBS) yang terus berfluktuasi, sabtu (20/8/22).
Dalam perbincangan dengan awak media Ahmat Tahir menyikapi harga TBS mengatakan, harga sawit ditingkat petani beranjak naik tapi belum signifikan, modal produksi petani masih sangat kecil untuk kebutuhan karena terkait dengan pupuk mahal kemudian belum lagi jarak tempuh dari PKS (pabrik kelapa sawit) dari kebun itu masih juga butuh lama sehingga membutuhkan susut yang tinggi karena kurangnya apa namanya fasilitas untuk mendukung dari ke petani ke PKS disini tengkulak ikut bermain karena sistem jaringan ini masih banyak yang petani sulit untuk tembus ke PKS akhirnya petani paling bagus sekarang di tingkat petani itu masih dibawah seribu”, ujarnya.
Untuk harga TBS petani yang ikut koperasi dengan PKS masih di atas seribu namun ada petani yang tidak ikut koperasi ini yang menjadi kendala, ditambahkan lagi oleh Ahmat Tahir dalam mengatasi masalah harga yang keekonomian mengatakan, untuk mengatasi masalahnya karena kita ketahui ini di intervensi harganya oleh pemerintah di tingkat PKS tapi tidak semua ditingkat petani menikmati karena hanya petani yang bermitra dengan perusahaan inti yang mengetahuinya dan sebagai anggota plasma itu punya standar harga perkebunan tapi di luar itu masih bermain harga pasar solusi kedepannya tentu ini Pemerintah lah yang harus mengambil bagian untuk mendeteksi terus banyak peningkatan harga ini”, katanya.
Permasalahan pupuk juga sangat sulit didapat dan harganya juga tinggi karena di tingkat desa dan persyaratan untuk mendapatkan pupuk subsidi ini ada berdasarkan RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) yang dikeluarkan kepala desa dan PPL petani untuk mendapatkan pupuk subsidi atau mengkonsumsi pupuk yang bersubsidi sangat sulit sekarang sudah didapat terbatas karena pemerintah juga membatasi bahkan tahun depan itu tidak lagi ada pupuk yang bersubsidi regulasi penyalurannya juga sudah diatur atau untuk sekarang saja untuk dapat pupuk yang non subsidi dengan mulai diatur regulasinya masing-masing nanti ada penyalur dan ada pengecer sendiri.
Untuk diketahui selain petani kelapa sawit yang sukses Ahmat Tahir juga seorang fungsionaris salah satu partai politik, ditanya apakah akan maju dalam calon kepala daerah ditingkat kabupaten di provinsi Sumatera Selatan Ahmad Tahir menjelaskan, belum terpikir akan maju menjadi calon kepala daerah namun pimpinan partai juga tidak menghalang kalau peluang itu ada kita lihat nanti mengalir saja”, pungkasnya.
Berita dengan Judul: Ahmat Tahir : Pemerintah Harus Turun dalam Mengintervensi Harga Sawit pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com. oleh Reporter : Irwanto